Malam ini (4/12), Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyapa warga Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto dalam agenda Kopi Tahu. Kali ini Kopi Tahu digelar dilingkungan RT 22 RW 05 Kelurahan Pojok. Tidak hanya sekedar menyapa warga, walikota yang populer dengan sapaan Mas Abu ini juga mereview kembali beberapa usulan warga Kelurahan Pojok pada Kopi Tahu lalu.
Beberapa usulan yang telah direalisasikan diantaranya, usulan Imam Mahmudi Ketua RT 01 RW 06 yang mengusulkan mengenai usulan yang tidak tercover Prodamas tentang akses masuk sebelah utara Wilis, ada jembatan apabila hujan airnya sering meluber ke jalan dan jalan sangat sempit dan sering terjadi kecelakaan, sehingga sangat meresahkan warga. Solusinya adalah peninggian jalan yang telah dilakukan pada tahun 2015. Selanjutnya, usulan Sirojul Munir terkait solusi mengenai pengolahan sampah yang kurang diperhatikan, sehingga menimbulkan bau yang menyengat di wilayah setempat. Usulan tersebut telah ditindaklanjuti dan dilaksanakan pada tahun 2015 dan 2016 serta berjalan hingga sekarang.
Dalam Kopi Tahu ini, walikota muda berusia 37 tahun tersebut juga menyampaikan beberapa program Pemerintah Kota Kediri diantaranya, hibah bansos, taman kota, pembangunan gedung baru RSUD Gambiran dan kampus 2 Politeknik Kediri. Adapula transportasi gratis bagi pelajar yakni angkot dan bus sekolah gratis, layanan halte bus dan angkutan umum, zona aman selamat sekolah, beasiswa mahasiswa bagi warga kurang mampu, seragam gratis bagi pelajar, English Massive, perpustakaan keliling, homecare, ambulan gratis, serta posyandu lansia dan balita.
Selain itu, Mas Abu juga menyampaikan bahwa Kelurahan Pojok berada dekat dengan beberapa Perguruan Tinggi yang dapat dimanfaatkan guna menjalankan roda perekonomian masyarakat. Diantaranya Universitas Kadiri (UNIK) yang sudah lama hadir di Kediri dan Kampus II Politeknik Kediri yang merupakan gedung baru berlokasi bersebelahan dengan Brigif 16/WY Kediri. "Saat ini Pemkot Kediri sedang mengupayakan agar Politeknik Kediri dapat berstatus negeri. Kalau nanti sudah bisa menjadi negeri tentunya akan lebih menarik mahasiswa dari dalam dan luar Kota Kediri untuk menuntut ilmu disana. Dan ini juga menjadi peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh panjenengan semua," ujarnya.
Mas Abu juga menitipkan pesan kepada warga untuk tidak menyalahgunakan Kuburan Cina untuk kegiatan yang tidak baik. Disarankannya, jika ingin tempat yang enak untuk kumpul-kumpul dengan teman bisa menggunakan fasilitas Kota Kediri, salah satunya Taman Sekartaji.
Dalam agenda Kopi Tahu malam ini juga memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan aspirasinya. Salah satunya Katno, warga RT6 RW6 yang berstatus sebagai Ketua Satgas PPA Kelurahan Pojok. Katno menyampaikan saat ini Satgas PPA Kelurahan Pojok telah melakukan validasi anak-anak putus sekolah atas informasi dari RT RW Kelurahan Pojok. Hasil yang diperoleh adalah tercatat 8 siswa dari keluarga kurang mampu yang putus sekolah.
"Salah satu kasus anak putus sekolah ada di RT5 RW8 yang sudah tidak bersekolah lagi semenjak september 2017, alasannya adalah pendapatan orangtuanya yang kerja srabutan tidak cukup untuk menanggung biaya sekolah. Kamis lalu, kami dari Satgas PPA juga sudah mengajukan ke pihak sekolah swasta tempatnya bersekolah terkait penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP), namun pihak sekolah menyampaikan bahwa dananya tidak bisa cair. Mohon kepada pak Walikota untuk memberikan solusi," ujar Katno.
Mas Abu pun langsung memberikan tanggapannya terkait hal tersebut. Baginya sekolah tetap wajib. "Dia harus tetap bersekolah. Kalau memang tidak bisa di sekolah swasta, kita masukkan sekolah negeri saja yang penting si anak ini bisa terus bersekolah dengan semangat. Nanti Pemda yang akan membantu," ujarnya.
Disampaikannya temuan seperti ini harus segera disampaikan kepada pemerintah agar dapat dengan segera ditindaklanjuti. Mas Abu minta pak Katno segera berkoordinasi lebih lanjut dengan BP3AP2KB dan Dinas Pendidikan untuk kelengkapan data anak-anak yang disebutkan diatas.
Untuk diketahui, melalui acara Kopi Tahu ini, Pemerintah Kota Kediri tidak hanya menampung aspirasi masyarakat saja, namun juga direalisasikan. Dalam kesempatan ini selain dihadiri warga Kelurahan Pojok, juga dihadiri Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah dan kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Kediri.