Hujan yang mengguyur Kota Kediri selama satu malam mengakibatkan debit air Sungai Polaman di Kelurahan Manisrenggo meluap hingga menggenang pemukiman warga.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang mendengar kabar tersebut, hari ini datang langsung di tengah-tengah masyarakat untuk meninjau secara langsung kondisi warga serta bersama-sama warga mencari tahu titik permasalahan terjadinya banjir di lingkungan RT 3 RW 2 Kelurahan Manisrenggo sekaligus menyampaikan bantuan sembako kepada 100 KK yang terdampak banjir, Kamis (25/1) di Mushala Nurul Hidayah Kelurahan Manisrenggo Kota Kediri.
Suasana serasa Kopi Tahu sangat terasa, pasalnya Mas Abu berembug langsung dengan warga dan menginventarisir permasalahan terkait banjir dengan warga. Syaifudin, Ketua RT 3 RW 2 menyampaikan kondisi sungai polaman saat ini sudah dangkal dan butuh pengerukan. "Sungai polaman ini dahulu sudah pernah di keruk dan isinya sampah dan plastik. Sekarang kondisi airnya meluap kalau hujan turun, mungkin sudah waktunya untuk di keruk lagi," ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Anang dari RT 6 RW 1 menyampaikan bahwa selain sudah waktunya sungai polaman untuk dikeruk, dibelakang lingkungan wonojati juga ada tumpukan sampah. Hal tersebut juga disampaikan oleh Lurah Manisrenggo Bambang. "Dahulu disini tidak dangkal seperti saat ini, namun sejak ada pagar pabrik kayu wonojati ambruk ke aliran sungai, alirannya jadi terhambat. Kalau bongkahan bekas pagar itu bisa diangkat mungkin airnya bisa lancar. Karena memang bongkahan ini mengendap bercampur dengan pasir jadinya seperti saat ini," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Mas Abu meminta PU untuk segera menindaklanjutinya dengan mensurvey kedalaman sungai, kalau memang perlu untuk dikeruk bisa langsung dikeruk. "Kalau untuk bongkahan pagar pabrik kayu wonojati itu harus segera dibereskan. Walaupun itu jatuhnya diluar area pabriknya, saya minta besok Pak Lurah bersama warga minta ijin ke pabrik agar nanti bisa diajak koordinasi dengan baik-baik jika ada masalah yang terjadi kedepannya. Jika memang tidak ada jalan lain untuk alat berat masuk kesini, lewatkan ladang tebu ini saja. Koordinasikan dengan pemilik lahan, nanti diganti rugi untuk kerusakan lahannya agar proses pengerukan dan pengangkatan bekas bongkahan pagar ini bisa berjalan dengan lancar agar tidak banjir lagi," ujarnya.
Selain itu, masalah yang timbul jika lingkungan RT 3 RW 2 banjir adalah warga di Perumahan Manisrenggo untuk akses jalan keluar perumahan tertutup luapan air dan tindakan sementara yang dilakukan pihak kelurahan adalah mengangkut warga yang akan berangkat kerja atau anak anak sekolah beserta kendaraannya menggunakan tossa untuk melewati area banjir dikarenakan akses jalan keluar perumahan hanya satu-satunya. Akses lain yang ada kondisinya tertutup oleh PJ KAI.
Setelah Mas Abu menanyakan kepada pihak KAI, ternyata akses jalan tersebut adalah milik perhubungan provinsi. Alasan ditutupnya jalan tersebut adalah pengamanan jalur kereta api. "Untuk akses jalan ini nanti kita hubungi pihak terkait, kita usahakan minta izin agar aksesnya bisa dibuka agar warga bisa menggunakan akses tersebut dalam kondisi darurat seperti ini," ujar Mas Abu kepada warga