Langkah Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri dalam rangka penanggulangan bencana saat ini tengah mendapat perhatian oleh BPBD Provinsi Jawa Timur. Kurun waktu beberapa bulan yang lalu, Pemerintah Kota Kediri mendapatkan surat dari BPBD Provinsi Jawa Timur berisikan pemberitahuan bahwa satu kelurahan tangguh bencana di Kota Kediri mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lomba Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) tingkat Pratama Provinsi Jawa Timur.
Pagi ini, tim penilai dari BPBD Provinsi Jawa Timur yang dipimpin oleh Kasi Pencegahan BPBD Provinsi Jawa Timur Misdarno datang ke Kelurahan Pojok yang mewakili Kota Kediri dalam lomba Destana, Rabu (1/8).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Kediri Mandung Sulaksono yang hadir mewakili Walikota Kediri menyambut langsung tim penilai lomba Destana. Dalam sambutannya, Mandung menjelaskan bahwa sistem tiga pilar yang ada di Kota Kediri berjalan dengan baik untuk tingkat kecamatan maupun tingkat kelurahannya. “Di Kelurahan Pojok ini saya lihat tiga pilarnya juga sangat baik untuk koordinasi dan kekompakannya. Mudah-mudahan kekompakan ini bisa terus kita jaga dan kita tingkatkan untuk mendukung program-program dari Pemerintah Kota Kediri,” ujarnya.
Bagi Asisten 1 di Pemerintah Kota Kediri ini, dengan berjalannya koordinasi tiga pilar yang baik, upaya-upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan masyarakat akan menjadi baik pula. Salah satunya adalah kesiapsiagaan kelurahan yang tangguh dalam menanggulangi bencana. “Pemkot berharap seluruh kelurahan nantinya harus membentuk destana. Seluruh OPD juga harus membentuk satgas-satgas penanganan bencana. Untuk perusahan-perusahaan daerah juga kita sosialisasikan juga. Harapannya kalau seluruh kelurahan memiliki destana dan OPD memiliki satgas penanganan bencana, Kota Kediri akan selalu siap menanggulangi bencana, minimal bisa mengamankan diri sendiri dan saudara di sekitar kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga, Mandung mengajak seluruh undangan dan Tim Penilai Destana untuk berdiri serentak dan mendo’akan saudara sebangsa yang sedang tertimpa musibah. “Beberapa waktu yang lalu, saudara kita yang ada di Lombok terkena musibah gempa bumi. Ada korban bencana yang meninggal dan ada juga yang luka-luka. Semoga diberikan ketabahan, keikhlasan dan kekuatan untuk saudara-saudara kita yang masih mendapatkan keselamatan dan untuk saudara kita yang meninggal dunia semoga mendapat ampunan oleh Tuhan atas kesalahannya semasa hidup dan diterima disisinya,” sebut do’anya di aamiin kan oleh seluruh undangan yang hadir.
Ketua Tim Penilai Destana BPBD Provinsi Jawa Timur Misdarno dalam kesempatan itu juga menyampaikan tim yang datang akan berbagi tugas untuk menilai Destana Kota Kediri, yaitu Kelurahan Pojok. “Nanti akan ada tim yang menilai administrasi dari Destana, ada juga yang menilai di lapangan dengan cara menanyakan secara langsung kepada masyarakat secara acak. Penilaian sarana dan prasarana (sarpras) berupa jalur evakuasi dan titik kumpul saat ada bencana juga akan kita nilai,” ujarnya.
Tujuan dari lomba Destana ini, lanjut Misdarno, tidak hanya untuk mencari kemenangan saja. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat. “Lomba ini adlah salah satu cara untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat selain dengan cara sosialisasi dan simulasi,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mandung Sulaksono, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri, Ketua Tim Penjurian Lomba Destana Misdarno beserta rombongan dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Tim Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Bakorwil Madiun dan perwakilan dari Kementerian Keuangan.