Siapa yang tak kenal dengan vlog? Sebuah video dokumentasi kegiatan yang sering digunakan orang-orang kreatif membagian aktivitasnya dengan menarik. Salah satunya adalah Erix Kristianto, vokalis dari band Endank Soekamti yang senang membagikan aktivitasnya bersama dengan 2 kawannya personil Endank Soekamti bersama kru di belakang panggung.
Sore ini, Erix Soekamti berbagi ilmu dan pengalamannya kepada pemuda Kota Kediri dalam workshop videografi dan vlog untuk promosi pariwisata yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri, Kamis (20/12) di Ruang Tegowangi Grand Surya Kediri.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang juga hadir dalam acara tersebut ikut terbawa antusias. Baginya, pengalaman adalah hal yang penting dan ilmu yang telah disampaikan Erix Soekamti berikan bisa jadi motivasi dan semangat untuk para pemuda Kota Kediri. "Dulu saya masuk Yogyakarta tahun 1999, dulu saya kurang suka dengan nama Endank Soekamti. Tapi mereka ini konsisten, mereka punya good wheels karena konsisten ini. Bahkan saya sekarang punya beberapa lagu mereka di HP saya," ujar Mas Abu sambil menunjukkan playlist lagu di smartphonenya yang dibeli secara resmi atau orisinil.
Dalam kesempatan yang sama, Mas Abu mengungkapkan dalam beberapa waktu kedepan, job akan semakin berkurang namun work akan semakin bertambah. "Saya itu pernah dapat aduan dari salah satu orangtua yang katanya anaknya itu tidak mau bekerja dan minta tolong ke saya untuk menasehati. Begitu saya dateng beneran menemui si anak ini, ternyata ini anak memang disuruh bekerja ikut orang itu tidak mau, jadi saya tanya kamu aktifitasnya apa? Ternyata dia jawabnya ingin fokus membesarkan usaha bisnis onlinenya. Dia mau fokus dan ini yang kadang tidak diketahui orangtua. Saya mendukung sekali anak-anak yang seperti ini dan saya akhirnya menjelaskan ke orangtuanya tentang ini. Saya punya ramalan, 1-2 tahun lagi akan banyak anak muda di Kota Kediri yang kaya raya. Jadi jangan pernah meremehkan kemampuan kalian, coba dalami, buka cakrawala pikiran kalian dan lihat dari semua sisi untuk bisa tahu dimana passion kalian dan sukses kalian akan datang dari situ," jelasnya.
Erix Soekamti dalam acara workshop sekaligus dalam agenda ketemu santai bareng walikota (Ketawa) itu memberikan beberapa materi, saran dan inspirasi kepada para peserta. Yang paling utama adalah fungsi dokumentasi sebagai sebuah harta karun di masa depan. "Apa yang bisa kita dapatkan, kita dokumentasikan, kita share agar semua orang bisa belajar dari video yang kita buat sekaligus saya pribadi bisa mengintrospeksi diri saya sendiri," ungkapnya.
Dijelaskan pula olehnya, Diary of Endank Soekamti (DOES) di youtube tujuan utamanya bukan uang (adsense). Secara bisnis, youtube memang bisa menjadi lahan untuk mencari keuntungan melalui adsense, menjadi brand ambasador dan film, namun bagaimana caranya agar karya yang di upload bisa bermanfaat, mengedukasi dan menginspirasi. Anggap saja adsense hanyalah sebuah bonus.
Sebuah tips dalam membuat vlog juga disampaikan Erix, yang pertama adalah jangan terlalu banyak berfikir. Ide apa saja yang sudah di dapatkan harus segera di eksekusi. Dan yang kedua adalah semua jenis moment harus bisa ditangkap, momen yang seperti apa dan bagaimana konsepnya disesuaikan dengan masing-masing kreator.
Orang yang juga menjadi visioner dalam membuat sekolah khusus keilmuan bernama Does University ini menjelaskan bahwa tidak butuh alat yang terlalu canggih, namun bagaimana dengan alat yang dimiliki dapat digunakan untuk mengambil momen yang berharga.
Dalam kesempatan itu juga, peserta workshop yang diberikan waktu untuk bertanya tidak menyia-nyiakan kesempatan. Banyak sekali acuangan tangan tanda ingin kesempatan untuk bertanya kepada Erix Soekamti. Salah satunya adalah Agung yang menanyakan terkait langkah yang diambil Erix Soekamti setelah di DO dari Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta.
Menanggapi hal tersebut, Erix menjelaskan bahwa ia bersyukur pernah di DO dari SMM. "Saya tidak diberikan kelebihan yang hebat dari Tuhan. Saya hanya bisa main musik aja. Karena suka musik dan saya lumayan mahir main bass, saya waktu itu mengejar ambisi dan masuk di SMM. Dulu guru saya menyuruh saya memainkan alat musik dan saya main bass dengan semua kemampuan saya. Setelah itu, guru saya berkata kenapa tidak coba main terompet? Karena bass banyak orang yang mahir dan main terompet adalah hal yang tidak banyak orang lakukan. Saya ngikut saja waktu itu, namun karena memang bukan passion saya dan saya juga kurang ahli di bidang matematika, saya sempat tinggal kelas selama 2 tahun dan akhirnya harus DO. Namun saya bersyukur bisa di DO, seperti yang disampaikan Albert Einstain bahwa tidak ada orang bodoh di dunia ini. Bahkan saya menggunakan nama guru yang DO saya jadi nama band dan nama Soekamti dari Endank Soekamti bisa eksis sampai sekarang," ujarnya.
Bagi seorang Erik Kristianto, sebagai anak muda, apa yang bisa kita lakukan untuk ibu pertiwi, lakukan itu dengan maksimal. "Mandiri dalam bekerja, Merdeka dalam berkarya," tegasnya.
Mas Abu, Walikota Kediri juga menambahkan untuk para pemuda untuk gas pol rem blong. "Manfaatkan internet dengan sebaik-baiknya. Gas pol rem blong asal positif. Serap semua ilmu yang bisa diserap dan gunakan dengan sebaik-baiknya. Bosen berkarya tak apa, tapi jangan berhenti. Tetaplah berkarya," ujarnya.
Dalam acara yang sama, rekan-rekan dari komunitas juga diberikan kesempatan untuk menampilkan potensinya. Salah satunya adalah Arga dari komunitas Kediri Beat Box Community. Dengan 1 microphone yang dipegangnya, ia menunjukkan beragam jenis nada yang dirangkai menjadi sebuah irama yang memberikan semangat kepada peserta yang lainnya.
Turut hadir dalam acara workshop ini Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Disbudparpora Kota Kediri Nur Muhyar, Duta Wisata Panji Galuh Kota Kediri tahun 2018, netizen admin sosial media di Kediri, karang taruna dan komunitas.