Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau dan sekaligus memberikan bantuan 100 buku kepada Taman Baca Kampoeng Jadhoel Art Kelurahan Tinalan Kota Kediri, Kamis (24/9).
Saat mengunjungi taman baca ini, Walikota Kediri berkeliling untuk melihat beberapa spot yang ada seperti tempat membaca buku dan sekolah daring, gubuk yang berisi barang-barang tempo dulu seperti radio, kaset dan jam beker. Lalu mengunjungi tanaman-tanaman yang biasa untuk anak-anak belajar menanam, serta ikut melihat anak-anak yang sedang bermain permainan tradisional di halaman luar taman baca.
Walikota Kediri menilai bahwa taman baca ini merupakan langkah positif yang dilakukan oleh Pak Budi Santoso sebagai pendiri dimana anak-anak dapat berkembang kreativitas secara bebas disini. “Saya harap ini dapat memicu tumbuhnya taman baca yang lain di Kota Kediri,” ujarnya.
Sementara itu, Budi Santoso pemilik taman baca menceritakan awal mula berdirinya Taman Baca Kampoeng Jadhoel Art karena keinginannya sejak kecil. “Dulu saya setiap hari lari ke perpustakaan waktu istirahat sekolah untuk baca. Pulang sekolah juga gitu, makan terus ke taman baca. Tapi untuk menyewa buku, saya tidak bisa karena tidak punya uang. Karena tiap hari baca buku di taman baca, yang punya tahu jadi saya diminta bantu-bantu menata buku disana. Dari dulu memang hobi baca, jadi kalau punya gubuk pengennya ada taman baca. Akhirnya kesampaian di tahun 2013 saya punya taman baca sendiri,” ujarnya.
Di tahun 2013 Taman Baca Kampoeng Jadhoel Art mulanya hanya tersedia 30 sampai 40 macam buku, namun saat ini koleksi buku semakin banyak dan ada kurang lebih 400 macam buku disini yang terdiri dari buku anak-anak hingga buku politik. Di Taman Baca ini, sering dikunjungi oleh anak-anak sekitaran maupun di luar Lingkungan Dadapan untuk sekedar membaca buku. Pada masa pandemi ini taman baca juga menyediakan wifi gratis sehingga anak-anak bisa bersekolah daring, selain itu anak-anak juga diajarkan cara menanam tanaman, membuat batik, membuat kompos, serta diajak membuat dan memainkan permainan tradisional.
Budi Santoso mengungkapkan alasan juga mengajarkan membuat dan memainkan permainan tradisional karena permainan tradisional lebih bagus, dan agar anak-anak tidak ketergantungan dengan gawai. Di tengah pandemi seperti ini taman baca tetap buka dan setiap yang berkunjung harus mematuhi protokol kesehatan.
Pada akhir kunjungan, Budi Santoso memberikan buku jadul sejak tahun 1926 tentang hukum dan ekonomi kepada Walikota Kediri.
Turut serta dalam kegiatan ini Plt Asisten Administrasi Umum Chevy Ning Suyudi, Plt Dinas Arsip dan Perpustakaan Enny Endarjati, dan Kepala Dinas Pendidikan Siswanto.