Menjadi kota yang memiliki banyak prestasi tak membuat Kota Kediri menutup diri dan tidak mau membagikan kiat suksesnya meraih prestasi. Salah satu prestasinya, yakni memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik se-Jawa Bali 2016-2017, ternyata menarik perhatian TPID Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser untuk melakuakn study banding mengenai kinerja dan program dilakukan oleh TPID Kota Kediri.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Barenlitbang Kota Kediri Edi Darmasto didampingi Tim TPID Kota Kediri di ruang Command Center Balaikota Kediri. Kepala Barenlitbang Kota Kediri Edi Darmasto membuka perbincangan dengan menjelaskan kondisi geografis, administratif, struktur perekonomian dan potensi Kota Kediri.
“Luas wilayah Kota Kediri ada 63,4 km² jumlah penduduknya sekitar 315 ribu jiwa. Kepadatan penduduk ada sekitar 4000 jiwa per km² di mana  pada siang hari jumlah penduduknya meningkat dua kali lipat. Struktur perekonomian didominasi oleh lima sektor, yaitu sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor perdagangan, penyediaan akomodasi, sektor informasi dan komunikasi. Kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Kediri berasal dari industri pengolahan sekitar 80% yaitu PT. Gudang Garam. Sedangkan potensinya ada tahu kuning dan tenun ikat,” papar Edi.
Sementara pada pendidikan gratis, Lanjut Edi  Pemerintah Kota Kediri memberikan bantuan  berupa seragam dan ongkos jahit untuk siswa SD dan SMP. Selain dari Dinas pendidikan, ada bantuan juga dari dana prodamas. Beberapa RT juga mengalokasikan bantuan pendidikan untuk anak-anak sekolah. Seperti tas, sepatu dan buku tulis. Sedangkan Untuk mahasiswa ada bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu yang kriterianya sudah tertuang dalam perda.

Sementara itu, Kepala Kamar Dagang Indonesia H.M. Solihin mengatakan rahasia dari keberhasilan TPID Kota Kediri yakni Kekompakan tim TPID setiap ada kenaikan harga. "Setiap menjelang lebaran, menjelang tahun baru, atau setiap ada kenaikan bahan pokok, kami selalu melakukan pasar murah." Ujar Solihin. " Semua tim turun ke lapangan bukan hanya turun ke lapangan bukan staff saja namun kepala OPD terkait, bahkan Walikota atau Wakil Walikota turut ke lapangan untuk menjual bahan pangan yang ada di pasar murah." Imbuhnya.