SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Sekarang tidak boleh lagi ada anggapan 'generasi tempe' yang berkonotasi merendahkan. Karena tempe ternyata menjadi makanan super (super food) di Amerika Serikat (AS), dan selama beberapa tahun terakhir pelaku UMKM asal Kota Kediri sudah berhasil mengekspor keripik tempe ke negara Paman Sam tersebut.
Bermain di merek Keripik Tempe Pakuaty, pelaku UMKM bernama Billy Bachtiar, mampu merebut pasar AS sejak 2017. Selama itu pula Billy rutin mengirimkan produknya lewat kerja sama dengan ekspedisi logistik luar negeri.
“Saya sudah mengekspor sejak 2017, dan sering mengikuti pameran untuk melihat peluang ekspor. Untuk pengiriman ke AS mencapai 2.000 bungkus setiap periode kirim,” ujar pemilik Keripik Tempe Pakuaty itu, Kamis (28/10/2021).
Keripik tempe buatan Billy memang dikemas dengan standar baku ekspor, di mana kemasan dilengkapi dengan sertifikasi halal MUI, SNI, bahkan sertifikasi internasional yang disertakan dapat meningkatkan nilai jual produknya.
Sertifikasi ini dibutuhkan karena di luar negeri, tempe dinilai sebagai bahan pangan yang berkualitas baik dan harganya mahal. “Tempe ini di sana (AS) termasuk kategori super food, maka dari itu akan sangat potensial jika dipasarkan ke luar negeri,” tambah Billy.
Saat pandemi Covid-19, penjualan keripik tempe miliknya cukup terkendala pengiriman. Billy berharap kondisi segera pulih dan pengiriman ke luar negeri dapat dilonggarkan. “Saat ini pasokan ke AS terhenti terlebih dahulu. Saya optimalkan penjualan di Indonesia melalui online dan offline. Selain itu saya melakukan negosiasi pemasaran ke Jerman dan Timur Tengah,” jelasnya.
Billy telah mendapat kesempatan untuk memasarkan produknya di swalayan berjejaring di Kota Kediri melalui program Produk UMKM Asli Kota Kediri (Pusaka) yang diadakan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP) Kota Kediri.
Program Pusaka ini cukup mendukung keberlangsungan usahanya selama pandemi. Billy juga menyampaikan pesan kepada pelaku usaha di Kota Kediri bahwa semua memiliki kesempatan untuk bisa menembus pasar dunia.
Kepada pelaku UMKM lainnya, Billy juga tidak segan untuk berbagi dan saling membantu dalam pengetahuan ekspor.
“Banyak yang beranggapan bahwa untuk bisa ekspor harus dibarengi produksi yang gede. Usaha ini masih memiliki kapasitas produksi dan omzet tidak seheboh yang dipikirkan orang, tetapi bisa diekspor. Jadi teman-teman (pelaku UMKM) lain juga bisa begitu. Kita bisa bersama-sama membawa nama Kota Kediri ke pasar ekspor,” tegas Billy.
Apalagi saat ini sudah ada dukungan dari Pemkot Kediri untuk mendampingi para pelaku UMKM terutama terkait perizinan lokasi produksi. Hal ini akan meningkatkan potensi UMKM Kota Kediri berani ekspor.
Sementara Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar memberikan apresiasi atas kegigihan para pelaku UMKM Kota Kediri yang terus berinovasi dan meningkatkan pemasaran meskipun di tengah kondisi pandemi. “Saya beri apresiasi atas kegigihan para pelaku UMKM termasuk Mas Billy yang mampu menembus pasar ekspor," puji Mas Abu, sapaan wali kota.
Ia menjelaskan, Pemkot Kediri tengah mempersiapkan eksportir-eksportir baru dari pelaku UMKM Kota Kediri untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Mas Abu juga mengingatkan, kualitas dan keberlanjutan produksi akan mempengaruhi minat beli pasar terhadap produk tersebut.