Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan adanya Program Studi Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya memberikan multiplier effect ke masyarakat, termasuk meningkatkan roda ekonomi dan kualitas pendidikan.

"Dengan adanya Universitas Brawijaya (UB) Kediri ini, harapannya kelak indek pembangunan manusia (IPM) kami akan terus meningkat," katanya di Kediri, Rabu.

Wali Kota mengungkapkan Human Development Index di Kota Kediri mengalami peningkatan setiap tahun.

Berdasarkan data BPS, IPM Kota Kediri tahun 2021 berada di angka 78,60 mengalami peningkatan sebesar 0,37 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar 78,23 persen, sedangkan di tahun 2021, IPM Jawa Timur berada di angka 72,14 dan IPM Indonesia di angka 72,29.

Ini membuktikan Kediri memiliki sumber daya manusia yang bagus. Meskipun peningkatannya tipis, namun IPM di Kota Kediri lebih tinggi dari Jawa Timur dan Indonesia.

Wali Kota saat meresmikan Gedung II Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya Kediri tersebut juga menambahkan selain peningkatan IPM, adanya PSDKU UB Kediri juga memberikan multiplier effect kepada masyarakat, salah satunya seperti pertumbuhan ekonomi di sekitar kampus.

Menurut dia, sangat menguntungkan memilih kuliah di UB Kediri. Hal ini dikarenakan jaminan kualitas pendidikan yang sama, namun di kota yang berbiaya hidup lebih murah, nyaman dan tidak macet. Mahasiswa akan mendapatkan ijazah negeri dari UB, namun dengan biaya yang jauh lebih rendah, minimal dari biaya hidup.

Wali Kota Kediri juga berharap agar PSDKU UB Kediri memiliki program studi yang adaptif dan bisa mengikuti perkembangan zaman karena saat ini banyak tantangan yang dihadapi dan banyak pula masyarakat yang belajar secara otodidak.

"Saya ingin UB bisa menjadi pemicu untuk mahasiswa supaya mereka yakin bisa beradaptasi dengan dunia luar. Saat ini yang berhubungan dengan dunia digital sangat berkembang sekali. Kita tidak tahu ke depan apa saja yang akan berkembang dan kita tidak boleh ketinggalan karena start kita sama dengan orang-orang yang ada di seluruh dunia," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Wali kota Kediri juga menyinggung pembangunan bandar udara internasional yang rencananya akan beroperasi tahun 2023.

Ditambah adanya jalan tol yang pintu keluarnya sangat dekat dengan kampus UB Kediri. Hal ini tentu akan semakin memudahkan akses mahasiswa ataupun orang tua ke Kediri ataupun kembali ke kampung halaman.

"Di sini insyaAllah akan menjadi tempat yang sangat strategis sekali. Kota Kediri akan mudah dikunjungi karena mudahnya akses dari seluruh Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani mengatakan PSDKU UB Kediri memiliki prospek ke depan yang sangat baik.

Ia berharap hal tersebut bisa terus dikembangkan dengan kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak.

"Kampus ini sudah milik Indonesia, dari data yang ada lebih dari separuh mahasiswanya adalah orang di luar Jawa Timur. Namun saya mengimbau, jumlah mahasiswa harus sejalan dengan fasilitas dan program studi," kata Nuhfil.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan tanam pohon bersama sebagai tanda peringatan dies natalies UB Ke-59. Di akhir acara juga ditunjukkan atraksi kesenian Reog Brawijaya besutan Universitas Brawijaya dan menjadi salah satu kebanggaan Universitas Brawijaya karena telah banyak mengukir prestasi salah satunya sebagai pemenang piala tetap Presiden dalam acara Festival Nasional Reog Ponorogo.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Kediri, Kepala OPD terkait, Camat Mojoroto, Ketua Senat, Wakil Rektor, Dekan, Dosen dan Direktur PSDKU UB Kediri. Acara tetap digelar dengan protokol kesehatan yang ketat karena masih pandemi COVID-19.