Kediri (beritajatim.com) – Politeknik Kediri secara resmi menjadi PSDKU (Program Studi Diluar Kampus Utama) Politeknik Negeri Malang (Polinema). Langkah PSDKU ini ditempuh Poltek Kediri, setelah 12 tahun berjuang dalam merubah status perguruan tinggi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri ini menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Kerjasama PSDKU Poltek Kediri dengan Polinema dibenarkan oleh Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) RI Mohammad Nasir saat memberi kuliah umum di Poltek Kediri, Kamis (10/2/2019).
“Kami sedang merevitalisasi Politeknik – politeknik yang ada di Indonesia, khususnya di daerah seperti di Kediri ini, supaya nanti kami jadikan PSDKU, yaitu dari Polinema Malang di Kediri. Status mahasiswanya menjadi Negeri, namanya Polinema di Kediri,” kata Mohammad Nasir.
Menurut Mohammad Nasi sedikitnya ada lima Politeknik di Indonesia yang dapat didorong menjadi negeri antara lain, Politeknik Kediri, Nunukan Kalimantan Utara dan di Politeknik yang ada Papua. Peralihan status ini dalam rangka peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan vocasi.
“Jangka pendeknya PSDKU dengan Politeknik terbaik yaitu Polinema. Untuk persyaratannya dari Direkrur Polinema mengaku, sudah cukup. Setelah itu, dalam waktu secepat mungkin bisa beralih status menjadi Politeknik Negeri Kediri,” tegasnya.
Perjuangan Politeknik Kediri menjadi PTN ini sudah berjalan selama 12 tahun, sejak kampus ini berdiri, pada 2008 lalu. Poltek Kediri didirikan oleh Pemkot Kediri melalui alokasi APBD dalam tahun jamak era Walikota Kediri Achmad Maschut. Selama ini, kegiatan operasional kampus dengan tiga program studi (prodi) akuntansi, IT dan permesinan ini juga ditopang oleh anggaran daerah.Menurut Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, sejak awal kampus Poltek Kediri memang didesain menjadi sebuah PTN. Tetapi langkah Poltek Kediri dalam peralihan status tersebut sempat terganjal oleh kebijakan moratorium PTN.
“Akhirnya kita cari jalan supaya Poltek Kediri bisa menjadi mandiri, berdaya saing dan daya jual. Baru beberapa saat kita melakuka pendekatan dengan ITS dan akhirnya Polinema yang siap PSDKU. Semoga ini menjadi embrio yang bagus menjadikan Politeknik Kediri menjadi kampus negeri,” jelas Mas Abu, panggilan akrab Walikota Kediri.
Dijelaskan Mas Abu, proses menjadi PSDKU Politeknik Kediri ke Polinema kini sudah mencapai tahap akhir. Pihaknya bakal segera menandatangani pelepasan aset Poltek Kediri ke Polinema sebagai persyaratan. Dengan demikian, Pemkot Kediri sebagai pemilik Poltek Kediri resmi menghantarkan perguruan tinggi ini menjadi perguruan tinggi yang mandiri.
Diakui mas Abu, selama ini, banyak lulusan Poltek Kediri yang diserap oleh perusahaan – perusahaan bonafit, salah satunya, pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk Kediri. Para alumni jurusan mesin dan IT diambil oleh perusahaan raksasa di Kediri tersebut untuk memenuhi kebutuhan SDM mereka.