Gerakan Nasional Non Tunai

ekonomi | 14/12/2014

Tanda Tangani Deklarasi Dhoho untuk UMKM Andal dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Transaksi non tunai seperti yang sudah diterapkan di sejumlah negara, sejak kemarin juga digalakkan di kota Kediri. Hal tersebut menyusul pencanangan gerakan nasi­onal non tunai (GNNT) yang dilakukan Bank Indonesia Kediri, kemarin.

Pencanangan GNNT Kota Kediri dirangkai dalam Festival Jalan Dhoho yang merupakan agenda rutin dinas koperasi dan UMKM kota Kediri. "Ini merupakan bentuk dukungan Bank Indonesia kepada pengembangan UMKM kota Kediri. Melalui pencanangan ini diharapkan transaksi di festival jalan Dhoho dilakukan secara non tunai. Selain lebih mudah, cepat juga aman," kata Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim Soekowardojo menambahkan, semangat awal pencanangan GNNT adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi non tunai. "Secara statistik penggunaan transaksi ritel dengan tunai di Indonesia mencapai 99,4 persen dari total transaksi Ini yang terbesar di kawasan ASEAN,” kata Soekowardojo kemarin

Lebih lanjut Soekowardojo mengatakan, melalui transaksi non tunai masyarakat akan mendapat kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bertransaksi. Dari sisi keamanan masyarakat tak perlu khawatir membawa uang banyak. Melainkan cukup membawa satu kartu untuk bertransaksi. "Dari sisi keamanan dan kenyamanan pembeli masyarakat tak perlu resah dengan peredaran uang palsu. Mereka juga tak perlu jijik dengan uang lusuh. Baik saat transaksi di pasar tradisional maupun membeli BBM di SPBU.       

GNNT yang berlangsung kemarin pagi sekaligus menjadi
momentum komitmen sejumlah stake holders di kota Kediri untuk memajukan perekonomian kota tahu. Pasalnya dalam pencanangan gerakan non tunai itu juga dilakukan penandatanganan Deklarasi Dhoho. 

Deklarasi yang ditandatangani oleh Ketua Forum Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto, Ketua Paguyuban Pedagang Jl Dhoho Soehendro, Wakil Ketua Sub BMPD Kediri Madiun Tonny Prasetyo. Kemudian, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto itu berisi lima poin.  

Yaitu, mendukung kota Kediri sebagai pusat perdagangan  barang dan jasa di wilayah eks karesidenan Kediri. Kemudian, menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan UMKM  inklusif keuangan. Sejumlah pihak juga sepakat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan instrumen pembayaran non tunai untuk bertransaksi. Mereka juga sepakat untuk memperkuat dan mengembangkan infrastruktur pendukung kegiatan transaksi non tunai.  Terakhir, mewujudkan Jl Dhoho sebagai kawasan perdagangan non tunai pertama di kota Kediri. Lima poin dalam Deklarasi Dhoho itu untuk mewujudkan UMKM yang handal, system pembayaran yang lancar, aman dan efisien. Kemudian, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kota Kediri yang inklusif dan berkesinambungan.

Untuk diketahui, pencanangan GNNT kemarin berlangsung semarak Rangkaian pencanangan GNNT yang juga dihadiri oleh Kepala Divisi Perizinan dan Informasi Sistem Pembayaran, Kantor Pusat Bank Indonesia Sri Darmadi Sudibyo itu diawali dengan kegiatan jalan sehat. Sejumlah pejabat muspida bersama petinggi BI membaur dengan ribuan masyarakat dan karyawan perbankan yang sudah bersiap dilokasi sejak sekitar pukul 06.00.

Setelah Wali Kota Abdullah Abu Bakar bersama Kepala Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto mengibarkan bendera start, kelompok barongsai yang ada di deretan paling depan,       langsung membuka acara. Di belakangnya, perwakilan karyawan bank di Kediri mengikuti jalan sehat tematik Kostum peserta yang beragam, mulai tokoh pewayangan, pasukan kerajaan, hingga dandanan ala ustad berhasil menarik perhatian pengendara kendaraan yang melintas.

Setibanya di lokasi finish ribuan peserta yang menunggu  pengundian puluhan doorprize dengan hadiah utama satu unit motor ini disuguhi hiburan musik. Sehingga, ribuan orang rela menunggu hingga pengundian usai sekitar pukul 11.00 WIB kemarin.

Acara semakin semarak dengan kehadiran 50 fotografer yang mengikuti lomba fotografer. Puluhan fotografer itu mengabadikan seluruh rangkaian kegiatan sejak awal hingga akhir. Mereka memperebutkan juara I, II, dan III yang masing-masing mendapat hadiah uang tunai, piala dan piagam penghargaan.