Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar membuka Sosialisasi Transaksi Non Tunai kepada 550 guru Madin, TPQ/TPA dan sekolah minggu, Jum'at (9/2) di Aula Dinas Pendidikan. Memang di tahun 2018 ini insentif guru Madin, TPQ/TPA dan sekolah minggu akan diberikan secara non tunai melalui PD.BPR Kota Kediri.
Dalam sambutannya, walikota muda berusia 37 tahun ini mengungkapkan tahun ini ada perubahan semua transaksi dilakukan secara non tunai. "Untuk itu panjenengan semua dikumpulkan karena ada perubahan dalam pemberian insentif akan diberikan secara non tunai," ujarnya.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini juga mengungkapkan bahwa tahun 2018 insentif bagi guru Madin, TPQ/TPA, dan sekolah minggu dinaikkan dari 250ribu menjadi 300ribu. Tentunya dengan naiknya insentif ini, guru Madin, TPQ/TPA, dan sekolah minggu memiliki metode belajar yang semakin berkembang.
Mas Abu juga menghimbau agar guru Madin, TPQ/TPA, dan sekolah minggu memiliki program belajar yang baik dan memiliki target dalam mengajar. Apalagi dalam era globalisasi ini kenakalan remaja semakin membahayakan. "Disini kita harus mengambil peran. Saya ingin anak Kota Kediri itu pintar dan memiliki kesalehan. Jadi pendidikan umum dan pendidikan agamanya berjalan beriringan," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Mas Abu juga mengimbau agar guru Madin, TPQ/TPA, dan sekolah minggu terus berkomunikasi dengan orang tua. Agar anak menerapkan ilmu yang didapat dari Madin, TPQ/TPA, dan sekolah minggu di rumah.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala Dinas Pendidikan Siswanto, Direktur PD. BPR Kota Kediri Sugianto dan perwakilan dari Kantor Kementrian Agama Kota Kediri.