Menteri Setuju Poltek kediri Jadi Negeri

pendidikan | 06/04/2015

Alih status Politeknik (Poltek) Kediri dari swas­ta ke negeri sudah di depan mata. Ini setelah Wali Kota Abdul­lah Abu Bakar bertemu Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Moh. Nasir di Jakarta, Selasa (31/3) lalu. Pemkot segera menambah lahan untuk kampus seluas dua hektare sebagai syaratnya.

Dikonfirmasi tentang hasil perte­muan dengan menristek, Abu men­gatakan, prinsipnya Kemenristek Dikti menyambut baik rencana alih status poltek menjadi negeri. "Pak menteri sudah melihat pertumbuhan mahasiswa dan SDM di Poltek Kediri,” ungkap Abdullah Abu Bakar yang Selasa lalu mengajak Wawali Lilik Muhibbah dan se­jumlah pejabat.

Apa syarat untuk menegerikan poltek?. Menurut Abdullah Abu Bakar, khusus untuk lahan minimal poltek ha­rus memiliki sepuluh hektare. Saat ini, total luas lahan poltek sebanyak delapan hektare. Makanya, dalam waktu dekat pemkot akan menambah dua hektare kekurangannya.

Terkait teknis penambahan lahan, Abu mengaku, sudah me­minta Sekkota Budwi Sunu HS menindaklanjuti. "Menambah kekurangan dua hektare itu mu­dah. Soalnya tanah kekurangan­nya itu nggak harus ngeblok. Bisa terpisah," urainya.

Jika persyaratan kekurangan tanah terpenuhi, Abu menyebut, penegerian poltek bisa diproses dengan cepat. Sebab, berdasar keterangan Nasir dalam diskusi di kantornya, proses pelengkapan administrasi hanya membutuh­kan waktu sekitar dua hingga tiga bulan.

Apakah ini berarti alih status poltek bisa terealisasi tahun ini? Abu optimistis hal tersebut bisa terwujud. "Insya Allah. Kami upayakan secepatnya,” tegas dia. Ditanya tentang sejumlah per­syaratan lainnya, Abu menyebut, poltek sudah cukup lengkap. Se­lain kampus di Jl. Mayor Bismo, kampus Poltek II di Jl. Lingkar Mas Kumambang juga akan dilanjut­kan tahun ini.

Di depan Nasir, Abdullah Abu Bakar juga sudah memaparkan tentang kerja sama yang dijalin pemkot dengan ma­hasiswa poltek. Mulai membuat website di kelurahan, hingga pelibatan mereka sebagai tim teknologi informasi (TI) pemkot.

Prinsipnya, lanjut Abdullah Abu Bakar, Nasir mendorong pengembangan pol­tek yang menyiapkan tenaga siap kerja. "Pak menteri senang dengan keberadaan poltek. Makanya, pemkot juga support. Meski setiap tahun memberi hibah ke poltek, ternyata ada imbal baliknya juga untuk pemkot," tuturnya.

Seperti diberitakan, langkah untuk menegerikan poltek ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Sebelum tim pemkot dan poltek bertemu dengan Menristek Dik­ti Moh Nasir, Selasa lalu, pemkot sudah menyiapkan sejumlah berkas yang akan dibawa ke sana. Di antaranya, persetujuan Wali Kota Abdullah Abu Bakar dan DPRD terkait alih status kampus yang awalnya didirikan oleh pem­kot ini.