* Selalu Panjatkan Doa sebelum Pertandingan
Persik punya pemain tangguh di lini belakang. Dia adalah stopper asal Kamerun. Tekadnya, membawa Persik promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Meski garang dilapangan, pesepakbola ini religius. Ibadah salatnya tak pernah telat.
"Insya Allah, saya akan bawa Persik promosi ke ISL rnusim depan," ujar Alhadji saat clitemui di kantor Sekretariat Persik di Jalan Diponegoro, Kota Kediri, kemarin (21/2).
Pemain berusia 27 tahun ini tidak main-main dengan janjinya. Dia bertekad tampil maksimal setiap laga Macan Putih di kompetisi Grup V Divisi Utama (DU) PT Liga lndonesia (LI) 2013. Dari dua laga away, kontribusi mantan pemain PKT Bontang dan Persebaya Divisi Utama (DU) ini cukup besar.
Dia menjadi benteng yang kokoh. Striker PSIM Jogjakarta dan PPSM Magelang dibuat frustasi. Sehingga, Persik bisa membawa pulang empat poin dari kemenangan 1-0 atas PSIM dan imbang 1-1 dengan PPSM. Poin tersebut membuat Persik memimpin klasemen sementara grup V. Peluang lolos ke ISL kian terbuka.
Lalu apa kunci kesuksesan Alhadji di dua laga away tersebut? Pemain dengan tinggi 192 sentimeter dan berat badan 78 kilogram ini selalu tampil habis-habisan. Dia berani duel bola-bola atas dan adu sprint. Tidak jarang, melakukan tackling-tackling keras untuk menghentikan laju striker lawan.
Namun di balik penampilan garang di rumput hijau, Alhadji punya senjata rahasia. Sebelum bertanding, dia selalu berdoa kepada Allah SWT. Bahkan, di mana dan kapan pun, bapak satu anak ini selalu melaksanakan salat lima waktu. "Salat wajib hukumnya," tegas pemain yang memeluk agama Islam sejak lahir ini.
Karena ini, jangan heran jika bertemu Alhadji memakai sarung dan kopiah. Kemarin, misalnya, sekitar pusat 15.30 dia bersarung dan kopiah di ruang sekretariat Persik. "Saya baru salat asar," ujarnya. Selain salat lima waktu, di bulan suci Ramadan Alhadji juga selalu berpuasa.
Agar penampilannya rnakin greng, pemain jangkung ini berencana mendatangkan Nur Hasanah, istri, dan Nessa Rahmadani, anaknya. Nur asli perempuan Indonesia. Sedangkan Nessa adalah anak pertamanya yang baru berusia tiga tahun. Saat ini mereka masih berada di Tangerang. "Jika ada istri dan anak di Kediri, saya bisa lebih tenang dan fokus," tuturnya.
Untuk itu, Alhadji berusaha keras mencari rumah kontrakan di Kediri. Dia meminta bantuan teman, pelatih, dan pengurus Persik. Yang menarik, Alhadji tidak mau merepotkan manajemen dan pengurus untuk menyediakan rumah mewah. Makanya meski belum dapat kontrakan sampai sekarang, Alhadji masih betah tinggal di sekretariat Persik. "Saya tidak boleh membebani manajemen soal rumah," akunya.
Alhadji menyadari kondisi keuangan Macan Putih. Untuk itu, ia tidak mau menuntut fasilitas macam-macam kepada manajemen. "Saya ingin membawa Persik juara dan lolos ke ISL,” jelasnya.
Kediri, Radar