Pemerintah Kota Kediri telah mencanangkan Tri Bina Kota sebagai landasan pembangunan yang meliputi bidang pendidikan, perdagangan serta jasa dan industri. Dengan berpijak pada landasan tersebut, Pemerintah Kota Kediri berkomitmen untuk memajukan sektor perindustrian secara aktif dengan memperkuat daya dukung bagi pembangunan industri sebagai salah satu basis penguatan ekonomi lokal yang handal.
Sebagai wilayah yang merupakan salah satu pemerintah kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur, Kota Kediri dijadikan wilayah pengembangan kawasan lereng Gunung Wilis, dan sekaligus sebagai pusat pengembangan regional eks Wilayah Pembantu Gubernur Wilayah III Kediri yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan daerah sekitarnya, termasuk sektor perindustrian dan perdagangan.
Dalam usaha pembangunan sektor industri, Pemerintah Kota Kediri melaksanakan program pengembangan industri. Program pengembangan industri adalah untuk mengembangkan usaha industri dan meningkatkan kapasitas produksinya, khususnya bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta keanekaragaman usaha produksi, sehingga muncul banyak variasi produk yang bisa dijual ke pasar lokal maupun regional.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah :
Kondisi Umum Sektor Perindustrian Kota Kediri
Dengan kedudukannya sebagai kawasan perkotaan yang sedang berkembang, di Kota Kediri terdapat banyak unit-unit usaha industri dengan skala usaha yang bervariasi, meliputi industri besar, menengah dan kecil. Industri-industri besar yang ada di Kota Kediri bergerak di bidang industri gula dan rokok. Sedangkan untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagian besar bergerak dalam produksi makanan serta pengolahan hasil pertanian.
Berdasarkan klasifikasi subsektor industri nonmigas yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian RI, kondisi aktual sektor perindustrian di Kota Kediri menurut jumlah unit usaha, tenaga kerja dan nilai produksinya disajikan dalam tabel berikut :
No. | Subsektor | Unit Usaha | Jumlah Tenaga Kerja (Orang) | Nilai Produksi (Rp)* |
1 | Industri Logam dan Mesin | 122 | 1.231 | 21.316 |
2 | Industri Kimia | 18 | 139 | 10.461 |
3 | Industri Aneka | 79 | 860 | 256.561 |
4 | Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan | 60 | 41.630 | 5.187.913 |
5 | Industri Makanan dan Minuman | 179 | 1.716 | 51.492 |
6 | Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit | 48 | 373 | 9.517 |
7 | Industri Kertas dan Percetakan | 57 | 299 | 10.297 |
J U M L A H | 563 | 46.248 | 5.547.557 |
*) dalam juta
Sumber : Disperindagtamben Kota Kediri, 2011
Berdasarkan klasifikasi di atas, diketahui bahwa subsektor industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap jumlah tenaga kerja dan nilai produksi yang dominan jika dibandingkan dengan subsektor industri lainnya di Kota Kediri. Dalam hal ini, PT Gudang Garam Tbk. sebagai salah satu industri pengolahan hasil tembakau terbesar di Indonesia memegang peranan yang cukup penting dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Kediri dan sekitarnya.
Selain industri-industri formal diatas, di Kota Kediri juga terdapat banyak industri-industri informal yang memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Pemerintah Kota Kediri melalui satuan-satuan kerja terkait terus mendorong dan memfasilitasi pengurusan dokumen legalitas usaha. Salah satunya dengan memberikan kemudahan perijinan bagi pelaku usaha melalui unit layanan satu atap dan tidak dikenakan biaya.
Sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM)
Seperti diuraikan sebelumnya, sebagian besar unit usaha IKM di Kota Kediri bergerak dalam produksi makanan dan pengolahan hasil pertanian. Hal ini dikarenakan wilayah-wilayah penyangga (greater area) di sekitar Kota Kediri merupakan penghasil berbagai komoditas pertanian sehingga banyak pihak yang melihatnya sebagai peluang usaha yang prospektif dan kemudian diolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah, bahkan beberapa di antaranya telah berhasil memasarkan produknya menembus pasar internasional.
Dalam perkembangan selanjutnya, IKM memainkan peran yang semakin konkret terhadap pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri. Terbukti bahwa jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja menunjukkan trend positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan IKM di Kota Kediri dalam enam tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No. | TAHUN | JUMLAH UNIT USAHA | NILAI PRODUKSI (Rp)* | JML. TENAGA KERJA (Orang) |
1. | 2006 | 448 | 354.618 | 5.084 |
2. | 2007 | 469 | 364.072 | 5.222 |
3. | 2008 | 476 | 366.069 | 5.265 |
4. | 2009 | 505 | 381.865 | 5.402 |
5. | 2010 | 528 | 403.347 | 5.560 |
6. | 2011 | 560 | 437.339 | 5.825 |
*) dalam juta
Sumber : Disperindagtamben Kota Kediri, 2011
Berdasarkan data-data di atas, Sektor IKM di Kota Kediri menunjukkan pertumbuhan (growth) yang cukup signifikan baik dari segi nilai produksi, nilai investasi maupun penyerapan tenaga kerja.
Komoditas Unggulan IKM
Selama ini Kota Kediri telah begitu terkenal akan produk jajanan khas yaitu tahu takwa. Padahal, Kota Kediri memiliki banyak komoditas unggulan selain tahu dengan kualitas yang baik dan karakteristik produk yang unik sehingga diyakini mampu bersaing dengan produk serupa yang dihasilkan oleh daerah lain.
Beberapa produk unggulan yang telah dihasilkan oleh IKM di Kota Kediri di antaranya :
Wilayah | Produk Unggulan. | Lokasi per Kelurahan | |
Kecamatan Kota | 1. | Tahu takwa & stik tahu | Pakelan, Jagalan, Tinalan |
2. | Emping melinjo | Ngronggo | |
3. | Getuk pisang | Kaliombo, Kemasan | |
4. | Batik tulis | Dandangan | |
Kecamatan Mojoroto | 5. | Tenun Ikat ATBM | Bandarkidul |
6. | Kaca hias / grafir | Ngampel | |
7. | Seruling bambu | Gayam | |
Kecamatan Pesantren | 8. | Keripik singkong | Tosaren |
9. | Kerajinan tempurung kelapa | Burengan | |
10. | Sulak bulu ayam (kemocing) | Blabak | |
11. | Kerajinan anyaman bambu | Bawang |
Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Kediri telah mampu menghasilkan komoditas-komoditas unggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan, meskipun beberapa di antaranya belum dikenal secara meluas oleh masyarakat. Jika potensi tersebut bisa dimaksimalkan, maka unit-unit usaha IKM akan semakin berkembang dan pada akhirnya memberikan keuntungan bersama yang optimal bagi investor, pelaku usaha, pemerintah daerah serta masyarakat pada umumnya.
Karena itu, para investor layak mempertimbangkan sektor IKM sebagai sasaran penanaman modal ataupun pengembangan kemitraan dalam pemasaran produk IKM. Dengan dukungan permodalan dan jaringan pemasaran yang kuat, IKM di Kota Kediri akan lebih berdaya dan komoditas-komoditas unggulan yang dihasilkan akan mampu berbicara banyak di pentas global. Keterlibatan dan sinergi antara investor, pelaku usaha dan pemerintah daerah diharapkan dapat menjawab isu-isu penting di atas guna mencapai hasil yang diharapkan.
Pemerintah Kota Kediri siap menjadi fasilitator dengan menjembatani komunikasi antara pihak luar dengan pelaku usaha IKM di Kota Kediri. Secara simultan dan kontinyu juga memberikan dukungan melalui perbaikan infrastruktur penunjang dan regulasi daerah.