Sampul novel berjudul "RIZ" itu terlihat menarik. Sesosok pria berdiri di bawah lampu hias dan menatap ke gedung-gedung menjulang tinggi di bawah sinar rembulan. Menggambarkan maksud si penulis yang berusaha menggapai impiannya.
Novel itu bercerita tentang sosok Fariz, seorang salesman multilevel marketing (MLM) yang menjalani kuliah. Bagaimana si Fariz berusaha agar diterima kuliah, meski masa pendaftarannya telah habis. Kemudian dia harus beradaptasi dengan kuliahnya di Fakultas Bahasa Inggris sementara kemampuannya bercasciscus masih cekak.
Belum lagi, tantangan yang harus diterima ketika menjalani kuliah kerja nyata (KKN), menyelesaikan skripsi hingga perkenalannya dengan sosok gadis teman kuliahnya. Semua ditulis dengan gaya polos tetapi tetap mengalir. Alur ceritanya membuat pembaca seakan ingin terus mengikuti apa yang dilakukan si tokoh utama.
Meski terasa ada adegan yang seolah berulang-ulang, novel RIZ tetap enak dibaca dan mampu menjadi kisah inspirasi. Terutama bagi mahasiswa yang putus asa saat menjalani kuliah.
Sekilas, kisah si Fariz memang menjadi kisah pribadi si penulis, Mochamad Nur Arifin. Pria yang biasa dipanggil Arifin ini tak menampik atau langsung mengiyakan. "Sebagian iya, sebagian fiksi," tutur pria berperawakan langsing ini.
Arifin, seperti tokoh dalam novel pertama yaitu adalah lulusan dari FKIP Bahasa Inggris di salah satu universitas swasta Kediri. Saat ini, dia mengajar di SMKN 3 Kediri. Suami dari Sulistiani ini memang sangat menyukai menulis.
Beberapa tulisannya telah dimuat di sejumlah media di Surabaya dan Kediri. Sebagian besar tulisannya berisi tentang kritikan di dunia pendidikan. Namun ada pula beberapa buku motivasi karyanya yang telah diterbitkan. Seperti buku saku menaklukkan Unas (ujian nasional) dalam 5 Menit dan yang akan diterbitkan, Resep Cespleng.
Tetapi untuk menulis novel, RIZ masih menjadi novel pertamanya. Meski begini, buku cerita fiksi ini mudah ditemukin di sejumlah toko buku di Kota Kediri, Pare, Nganjuk dan sekitarnya. RIZ memang novel pertama, tetapi bukan berarti menjadi yang terakhir. "Tidak lama lagi novel kedua akan terbit," ungkap guru ini kepada radar kediri yang menemuinya di perpustakaan SMKN 3 Kediri siang itu.
Novel berjudul "Berjalan di Atas Bara" karya Arifin berikutnya akan diterbitkan salah satu penerbit nasional di Jogjakarta. Setelah itu akan segera menyusul novel berjudul "Terbang Tanpa Sayap".
Keinginannya menjadi penulis novel sebenarnya tidak terlalu lama. Ayah lima anak ini mengaku terinspirasi dengan sosok penulis novel Harry Potter, Joanne Kathleen (JK) Rowling. "JK Rowling seorang janda, tetapi dia mampu bertahan dan menjadi penulis yang hebat," ulas pria yang tinggal di Corekan, Kaliombo, Kota Kediri ini.
Sebelumnya, Arifin rnenyalukan kesenangannya menulis di artikel-artikel. Sejak duduk di bangku SMPN 3 Kediri, dia sudah sering mengisi majalah dinding (mading) sekolah. Begitu juga saat duduk di STM Kediri (sekarang SMKN 1 Kediri) jurusan otomotif.
Kini, dia berharap bisa menjadi penulis sekaligus guru profesional. Bukan sekadar menulis karena tuntutan poin atau kepangkatan. "Bukan itu (poin) yang saya kejar, tetapi ingin jadi orang sukses dengan menulis," tegas pria yang juga pimpinan salah satu lembaga kursus Bahasa Inggris di Kota Kediri ini. Arifin berusaha terus belajar, meski secara otodidak. Caranya dengan banyak membaca dan terus menulis. Paling sering dibacanya adalah novel-novel populer dan best seller. Hobinya membaca membuat pria yang lahir 10 Desember 1975 ini bisa mengetahui bentuk novel yang memiliki daya tarik tinggi.
"Saya menyesuaikan pasar tetapi tetap harus memberi manfaat bagi pembaca," tegasnya. Satu hal yang ada di benaknya adalah membuat novel dalam bahasa Inggris. Selain itu, Arifin juga berharap bisa menjadi motivator sekaligus entrepreneur yang sukses.
Kediri, Radar