Bambang Wigianto layak disebut sebagai raja Hntasan atletik. Dia memborong tiga emas di tiga nomor bergengsi Porprov Jatim 2013. Keberhasilannya membawa Kota Kediri menduduki peringkat kedua pengumpul medali dan poin terbanyak dalam event terakbar dua tahunan tingkat provinsi tersebut.
Siapa manusia tercepat di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur di Madiun, 22-29 Juni?. Jawabannya adalah Bambang Wigianto. Sprinter andalan Kota Tahu ini meraih emas di nomor paling bergengsi 100 meter putra.
Pelari yang baru lulus dari bangku SMAN 8 Kediri tersebut berhasil melahap lintasan. sepanjang 100 meter dengan catatan waktu 11,00 detik. Kedigdayaan Bambang sudah terlihat sejak babak penyisihan. Dalam lomba yang diikuti 46 pelari terbaik di Jawa Timur tersebut, dia selalu menjadi yang tercepat.
Di babak penyisihan, catatan waktunya 11,09 detik. "Saya juara 1 di babak penyisihan untuk lolos ke semifinal," ujarnya. Di babak semifinal, Bambang masih tak tertandingi. Dia berhasil berlari lebih cepat dibanding babak penyisihan. Catatan waktunya 11,03 detik. Dengan menjadi juara di babak semifinal, dia berhak tampil di babak final.
Di partai puncak, Bambang tidak mau main-main. Dia berlari lebih cepat dibandingkan babak penyisihan dan semifinal. Lawan-lawannya tak mampu mendahului hingga finis. Catatan waktu yang dicatatnya hanya 11,00 detik. Berkat kecepatannya berlari itu, maka Bambang pun menjadi yang terdepan dan berhak atas medali emas.
"Senang sekali dapat emas tetapi sebenarnya kurang puas," ungkap atlet muda ini saat ditemui wartawan Radar Kediri di Insumo Kediri Convention Centre (IKCC) saat pembubaran kontingen Kota Kediri di Porprov Jatim Rabu malam (3/7).
Rasa kurang puas, tersebut dirasakan Bambang karena meski menjadi yang tercepat, tetapi catatan waktu yang dibukukan bukanlah catatan waktu terbaiknya. Karena saat latihan, pelari kelahiran Blitar, 24 November 1994 ini, mampu melahap lintasan sepanjang 100 meter hanya dengan catatan waktu 10,66 detik. "mungkin karena lintasan yang digunakan gravel tidak sama saat saya tampil di lintasan tartan (sintetis)," ulasnya.
Sebelum mengikuti event Porprov Jatim itu, Bambang memang berlatih keras dan disiplin. Setelah sukses di nomor 100 meter putra, Bambang kembali menunjukkan keperkasaannya di nomor 200 meter putra. Dia lagi-lagi menjadi yang tercepat. Tak terkejar oleh rival-rivalnya di lintasan laga. Bambang mampu berlari di lintasan 200 meter dengan menempuh waktu hanya 23,35 detik. Kecepatannya berlari ini tak mampu ditandingi 47 pelari yang tampil di nomor 200 metet putra.
Hanya saja, dalam nomor 200 meter putra tersebut, Bambang tidak selalu menjadi juara di babak penyisihan dan semifinal. Setelah menjadi juara di babak penyisihan dengan catatan waktu 24,00 detik, Bambang justru menduduki peringkat kedua di babak semifinal.
Kecepatannya saat berlari di lintasan semifinal itu sempat dilampaui. "Saya sengaja tidak memforsir tenaga di babak semifinal karena akan tampil di estafet 4x100 meter putra," ungkap Bambang.
Strategi Bambang dan pelatih tersebut ternyata mujarab. Di babak final, Bambang kembali menunjukkan kelasnya. Dia mampu berlari dengan cepat. Lintasan 200 meter hanya ditempuh dalam waktu 23,35 detik. "Senang sekali bisa dapat emas kedua," urainya.
Keberhasilan Bambang di nomor 100 meter dan 200 meter putra menular di nomor estafet 4x100 meter. Dia berhasil menyumbangkan medali emas di nomor tersebut. Catatan waktunya adalah 43,5 detik.
Dengan meraih dua emas di nomor perseorangan dan satu emas di nomor beregu, Bambang juga panen bonus. Dia mendapatkan 55 juta. Bonus di nomor 100 meter dan 200 meter masing-masing Rp. 20 juta. sedangkan di nomor estafet 4x100 meter, Bambang mendapatkan Rp 15 juta. "Uangnya saya tabung untuk biaya kuliah," jelasnya.
Rencananya, setelah lulus SMA, Bambang akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Namun dia tidak ingin merepotkan orang tuanya. Sehingga, bonus dari kejuaraan Porprov Jatim ini akan dijadikan biaya untuk melanjutkan kuliah di bangku perguruan tinggi.
Sebagai pelari, Bambang tidak mau setengah-setengah. Dia bercita-cita menjadi atlet pelari nasional. Untuk itu, dia berlatih keras setiap hari. "Saya ingin meraih emas untuk lndonesia," tegasnya.
Keberhasilan Bambang meraih tiga emas tersebut sudah sesuai dengan prediksi pelatih Mukono. Guru SMAN 8 Kediri ini sudah memberi target Bambang untuk menyumbangkan emas di tiga nomor tersebut. "Ini adalah hasil kerja keras dan persiapan yang cukup lama dan Intensif," tuturnya.
Kediri, Radar