Upaya Pemerintah Kota Kediri dalam meningkatkan level perekonomian masyarakat dinilai tak kenal lelah. Berbagai program telah dicanangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memaksimalkan Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Plus, Pemkot Kediri mendorong seluruh Kelurahan untuk menjadi Kampung Kreatif dan Independen (Keren).
Kelurahan Ringin Anom, merupakan salah satu kelurahan yang telah didaftarkan sebagai Kampung Seni. “Kenapa kami kemudian menggagas Kampung Seni? Karena talenta-talenta kami di bidang seni banyak sekali. Bahkan dari anak kecil sudah main ganongan sampai orang yang sudah sepuh-sepuh, bahkan ibu-ibu” terang David Hendra Mawan, Kepala Kelurahan Ringin Anom.
Tercatat sebanyak lima kelompok seni di kelurahan yang masuk ke wilayah administrasi Kecamatan Kota tersebut. Kelimanya, meliputi: kelompok seni PKK, LPMK, karang taruna, Youtube Channel Anak-Anak, dan Karawitan RT/RW.
“Jadi kalau bisa Saya lebih rinci lagi, anak-anak mudanya bermain alat musik tradisional jaranan sampai yang modern. Nama grup jaranannya Satrio Anom Budoyo. Kemudian ada lagi LPMK yang membentuk LPMK band, kemudian ibu-ibu PKK bermain alat musik tradisional dengan genre templingan yang dimasuki fragmen drama dengan disisipi pesan-pesan moral, seperti: covid-19, KB, Posyandu, bahaya gadget. Kemudian ada musik keroncong” papar David.
Di samping kesenian-kesenian tersebut, Kelurahan Ringin Anom juga akan membentuk kelompok Sendratari guna mewadahi masyarakat yang punya potensi di bidang seni. Lebih dari itu melalui aneka kelompok seni yang terbentuk dapat memantik tumbuhnya bidang potensial lainnya, seperti UMKM.
David menjelaskan saat ini Kelurahan Ringin Anom telah merintis persiapan Kampung Keren dengan maksimal. Kerjasama dengan sektor lain telah ditempuh guna menyokong eksistensi Kampung Seni. Bidang kuliner menjadi sektor yang vital karena merupakan sektor komplemen dalam bidang pariwisata.
“Selain itu ke depannya kita akan merambah ke dunia digital. Kita sudah merintis membuat kanal Youtube, IG, FB. Lalu apabila sudah diperkenankan pemerintah, kita akan bikin bazar kecil-kecilan. Kita akan bikin kegiatan mingguan namanya District of Art yang terdiri dari pujasera, wisata kuliner, kesenian, dan kita akan bikin pusat wisata edukasi terkait kesenian. Lokasi bazar di sepanjang gang 1, harapannya lebih dekat dengan Jalan Dhoho dan pujasera lebih dekat dengan Jalan Yos Sudarso, karena lokasi tersebut merupakan sentral bisnis” jelas David.
Dalam upaya pencetusan Kampung Seni ini Kelurahan Ringin Anom telah merintis persiapan sejak beberapa tahun yang lalu. Beragam persiapan tersebut dilakukan dalam bentuk pelatihan kesenian, pelatihan UMKM, panggung hiburan. Selain melalui kesiapan SDM, iniasi juga ditempuh melalui upaya perbaikan sarana dan prasarana, seperti mempercantik lingkungan dengan mural dan lampion di seluruh gang.
Pihaknya menargetkan Kampung Seni ini diperuntukkan masyarakat umum segala usia. “Karena seni bisa dinikmati semua segmen dan bisa keluarga mulai anak-anak hingga manula karena universal” jelasnya. David berharap melalui dibentukkan Kampung Seni ini masyarakat Kelurahan Ringin Anom secara ekonomi bisa terbantukan.
Lebih dari itu ia berharap agar Kampung Seni ini dapat berkelanjutan dan memiliki progres yang terus meningkat. “Kami mohon dengan hormat kepada para stahekolder untuk bersinergi mewujudkan Kampung seni menjadi lebih luas dikenal publik” tutupnya.
Sementara itu Yulianto, Ketua LPMK Ringin Anom menyatakan dukungan terhadap eksistensi Kampung Seni Ringin Anom. Menurutnya, Kampung Seni ini merupakan wadah positif bagi masyarakat dalam mengembangkan kegemarannya. “Yang namanya hobi kan harus kita fasilitasi. Daripada anak-anak muda hobi corat-coret fasilitas umum kan lebih baik kita bina untuk membuat mural supaya Kampung Seni lebih indah” jelasnya.
Selain itu ia berharap Kampung Seni Ringin Anom dapat menarik animo masyarakat untuk berkunjung, sehingga melalui berkembangnya sektor pariwisata tersebut tingkat pendapatan masyarakat dapat meningkat.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri