Tim PKK Ngletih Juarai Final Cooking Class Tour

berita |

* Samarkan Aroma Bawal dengan Roti Tawar Pandan

Memadukan unsur Barat dan Jawa, dua menu olahan ikan bawal mengantarkan kelompok PKK Kelurahan Ngletih menjadi juara I final cooking class. Menu itu diberi nama bawal terbang masak tauco dan sandwich bawal masak bolognase.

Sorak sorai para ibu rumah tangga menggema hall Kediri Town Square (Ketos), siang kemarin (4/11). Ibu-ibu yang tergabung dalam tim penggerak PKK Kota Kediri ini sedang mengikuti final lomba memasak bertajuk Yamaha Mio-J Cooking Class Tour with Bu Wali.

Kemeriahan semakin terasa sekitar pukul 12.30. Saat itulah puncak acara, ketika pembawa acara Yudi dan Ulfa menyebutkan, satu per satu pemenang lomba. Duet pembawa acara yang tampil serasi itu sempat membuat perasaan para peserta deg-degan.

Pasalnya, mereka tidak langsung melontarkan nama pemenangnya. Namun memberi jeda, sengaja agar peserta final yang terdiri atas 10 tim kelurahan di Kota Kediri dan satu perwakilan dari Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kota Kediri, penasaran.

Rasa deg-degan itu juga menghantui ibu-ibu PKK dari Kelurahan Ngletih. Raut tegang tampak di wajah para perempuan berusia sekitar 40 tahunan itu. Meski ruangan dingin ber-AC, para ibu berpakaian batik cokelat tersebut tampak gerah.

"Yeeeeeee….,”  teriak para ibu yang tergabung dalam kelompok PKK Ngletih saat Yudi dan Ulfa menyebut kelurahan mereka menjuarai final cooking class.

Dua menu olahan berbahan ikan bawal yang mereka sajikan memang mencuri perhatian juri. Diberi nama bawal terbang masak tauco dan sandwich bawal masak bolognase, tampilannya sangat memikat. Tak heran, hasil olahan kedua masakan ini akhirnya meraih juara pertama.

Bu Wali Dahlia Ishaq yang menjadi ketua dewan juri pun tertarik dengan menu itu. Maka ia memberi poin tinggi karena masakan yang diolah tim Kelurahan Ngletih ini memang memiliki kelebihan.

Terutama kreasi menu yang dihidangkan dan penampilan yang berbeda. "Bawalnya dibentuk ikan terbang, sangat kreatif," ujarnya saat ditemui usai lomba.

Selain itu menu masakan ‘sandwich bawal masak bolognase' juga menarik perhatian Dahlia. Tidak hanya mengolah ikan bawal, menu tersebut dipadukan dengan roti tawar dan tempe. "Bisa menjadi variasi menu makanan anak," urainya.

Sementara Zahrotul Mukoiyaroh, dewan juri lainnya, menilai masakan dari Kelurahan Ngletih ini sangat kreatif. Menggunakan roti tawar rasa pandan membuat aroma ikan bawal sebagai isinya tidak terasa. "Tampilannya tidak kalah dengan ala resto," ujar guru tata boga SMK Negeri Ngasem ini.

Menu sandwich bawal dipilih tim PKK Kelurahan Ngletih karena ingin memadukan unsur Barat dan Jawa. Sandwich yang identik dengan negara latin diisi dengan olahan ikan bawal dan tempe. Hasilnya tampilan intemasional tapi tetap cita rasa Indonesia.

Pengalaman seru dirasakan lima anggota tim Kelurahan Ngletih ini. Mereka adalah Nanik Sesiowati, Sri Untari, Rahayu, Irawati, dan Endang Tri. Ibu-ibu berusia sekitar 40-50 tahun ini harus menjaga kekompakan selama perlombaan. Apalagi waktu yang diberikan hanya 80 menit.

Ya, panitia hanya memberikan waktu 80 menit untuk menyiapkan hingga menghidangkan dua menu makanan. Adapun bahan utama yang harus diolah adalah ikan bawal, tahu kuning, tahu putih, dan tempe. Untuk bahan bumbu panitia menyediakan di sebelah kanan panggung.

Para peserta pun harus berebut memilih bahan tambahan. Sementara jika ada yang kurang mereka harus membeli di Hypermart dengan ketentuan tidak lebih dari Rp 50 ribu.

Di sinilah kekompakan para peserta diadu. Tim PKK Ngletih mulai berlatih sejak Minggu (1/12). Mereka latihan mengolah dua menu tersebut. Ibu-ibu yang hobi masak ini juga membagi tugas supaya dalam waktu yang minim, dua sajian hiasakan dapat dibuat tepat waktu.

Mereka pun berbagi tugas, Nanik dan Untari mengambil bahan makanan. Sementara Endang menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Semua bahan telah tersedia, namun panitia tidak menyediakan tauco. Akhirnya Rahayu dan Irawati bergegas belanja tauco.

Dalam mengolah masakan, mereka juga berbagi tugas. Nanik membersihkan ikan bawal hingga proses penggorengan. Di saat Nanik menyiapkan olahan bawal, Untari membuat sandwich. Sementara yang lainnya menyiapkan bumbu. Bagi mereka, dalam kelompok yang terpenting adalah kekompakan.

Menu olahan ikan bawal ini sudah mereka prediksi sebelumnya. Pasalnya sejak awal cooking class banyak mengolah menu ikan. Mereka memprediksi ikan gurami atau bawal. "Saat ini ikan laut sulit dicari, jadi kemungkinan besarnya ikan air tawar. Temyata benar," ungkap Nanik.