* Campuran Ginseng Jadi Rahasia Burger Buto Ijo
Keriuhan terjadi sejak pagi di atrium Kediri Town Square (KeTos) kemarin. Pasalnya, tempat tersebut telah dipadati peserta final lomba memasak gelaran Honda dan Radar Kediri yang bekerjasama dengan PKK Kota Kediri.
Tiap kelompok yang hadir tampil kompak. Mereka mengenakan baju, celemek, bahkan topi masak yang sama. Bentuk dan warnanya pun beragam. Bahkan, ada yang menyematkan 'burger' mungil di kain penutup rambut. Sangat menarik perhatian.
Keseruan kian bertambah saat suporter tampil berlenggok dan menyuarakan yel-yel dukungan begitu lomba dimulai. Suasana makin meriah dan meredakan ketegangan peserta yang sibuk memasak dua menu wajib, burger jumbo dan aneka kreasi kudapan.
Namun, itu tak berlangsung lama. Begitu pemenang diumumkan, peserta kembali harap-harap cemas. Berharap kelompoknya disebut MC. Begitu juga dengan peserta dari Kelurahan Ngletih. Pasalnya, nama kelurahan mereka tak juga disebutkan hingga juara kedua.
Kelurahan yang mendapat nomor urut satu dalam lomba tersebut pun pasrah kala itu. Namun, begitu Bu Wali yang duduk di kursi VIP menoleh ke arah mereka dan memberi kode dengan telunjuk, senyum mulai terlihat dari wajah peserta yang mengenakan batik merah ini.
Benar saja, tak lama kemudian Chef Agus Syafruddin yang membaca hasil penilaian menyebut Kelurahan Ngletih sebagai juara pertama. Tak ayal, suporter dan anggota tim melonjak kegirangan dan berpelukan. "Sudah pasrah, tahunya malah dapat juara pertama," terang Sutarmi, ketua PKK Kelurahan Ngletih.
Bahkan, salah satu anggotanya, Nanik Setyawati tak kuasa menahan tangis. Dia terharu karena mengingat pagi harinya sempat kesulitan melakukan persiapan. "Pas siap-siap, lampu mati," kenang Nanik. Sebenarnya, tim PKK Ngletih yang terjun di lomba tersebut ada delapan orang. Selain Sutarmi dan Nanik, ada Endang Tri, Untari, Mutmainah, Khotijah, Irawati dan Munarti.
Namun, hanya lima orang yang maju saat lomba seperti ketentuan panitia. Mereka berhasil jadi pemenang setelah unggul dalam penilaian dewan juri yang terdiri dari Bu Wali Dahlia Ishaq, Chef Agus Syafrudin selaku instruktur tetap Cooking Class dan Yuni Darmawan dari Rumah Roti Silvanda. Ini berkat dua menu olahan mereka, Burger Buto Ijo dan Cassava Roll.
Burger jumbo olahan tim Ngletih ini memang istimewa. Berbeda dengan kelompok lainnya. Nanik dkk telah memodifikasi dengan tambahan sari daun pandan suji, sehingga memberikan tampilan hijau pada burger. Yang istimewa adalah isiannya, karena Nanik dkk menambahkan gingseng. "Gingseng memberi warna hijau dan bisa memperkuat rasa," ujar Nanik yang memiliki ide tersebut.
Cassava roll sebagai menu kudapan pun menarik perhatian. Ini karena bentuknya yang serupa dengan sushi. Memang, menu ini diciptakan dengan menggabungkan citarasa khas tiga Negara, yaitu Indonesia, Jepang dan Tiongkok.
Indonesia dengan cassava atau ketela pohon, Jepang pada bentuknya yang mirip sushi dan Tiongkok lewat saus. Ketela pohon digunakan sebagai pengganti nasi pada sushi. Sementara sausnya, perpaduan minyak wijen, kecap asin, kecap manis, jahe parut dan merica hitam, serupa dengan saus teriyaki.
"Tampilan sushi ini dipilih karena bentuknya yang unik, dan dengan inovasi dari bahan yang digunakan kami yakin memang bisa unggul," lanjut Sutarmi yang juga Bu Lurah Ngletih ini.
Soal rasa, dua menu tersebut pun enak. Ini juga yang membuat Ngletih unggul dari finalis lainnya. Chef Agus pun mengakui, bahwa inovasi dan rasa yang membuat tim PKK Kelurahan Ngletih bisa mendapatkan nilai lebih tinggi. Karena secara keseluruhan, juri bingung menentukan pemenang karena ada yang burgernya bagus, menu kudapannya kurang demikian sebaliknya.
"Ngletih ini menang di inovasi dan rasa, mereka menambahkan bahan lain yang membuat rasa dan tampilan burgernya beda," tutur Agus.
Ketua PKK Kota Kediri Dahlia Ishak pun sudah terpikat dengan menu kudapan kelurahan Ngletih sejak awal. Ini karena melihat bentuk dan bahan yang digunakan unik. "Ngletih layak jadi pemenang kali ini, namun bukan berarti kelompok lain tidak bagus," papar Dahlia. Tim PKK Kelurahan Ngletih kemarin berhak membawa pulang tropi dari Ketua PKK Kota Kediri, juga hadiah uang senilai Rp 1 juta. Mereka juga mendapatkan sertifikat dan hadiah dari sponsor lainnya.
Kediri, Radar