Kementerian PU Uji Kekuatan Beban, Jalan Tutup 40 Menit
Sambungan beton atau joint abutment jembatan Semampir renggang sepanjang 14 sentimeter. Namun kondisi ini langsung diantisipasi kemarin. Tim dari direktorat jenderal (dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan loading test atau uji beban untuk mengetahui kekuatan jembatan yang diresmikan pada 1997 itu. Pantauan Radar Kediri persiapan loading test dilakukan sejak pukul 08.00. Belasan pegawai dari kementerian PU mulai mensetting alat di bawah gelagar jembatan. Beberapa set komputer dan sejumlah alat dipasang di beberapa lokasi. Mulai di timur sungai hingga yang menggantung persis di bawah gelagar dan dipasang dengan bantuan dua unit perahu.
Selanjutnya, sekitar pukul 15.30 tim melakukan loading test. Untuk melaksanakannya, sejumlah petugas Polres Kediri Kota melakukan penutupan arus ke jembatan. Baik dari arah timur maupun barat. "Jalan harus ditutup agar hasil tesnya akurat," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dirjen Bina Marga Wilayah Kediri Herlambang yang kemarin memantau proses tes.
Sekitar 40 menit, satu unit truk tronton diminta untuk melewati tiga sisi jembatan beberapa kali. Mulai sisi sebelah selatan, sisi tengah, hingga sisi utara. Truk dengan berat 20 ton itupun beberapa kali hilir mudik melewati jembatan tanpa bercampur dengan kendaraan yang biasa lewat di sana.
Herlambang mengatakan, uji beban kemarin dilakukan menyusul kondisi jembatan Semampir yang joint abutment-nya sudah renggang sekitar 14 sentimeter. "Tes ini untuk mengetahui kekuatan jembatan," tegasnya.
Lebih jauh Herlambang mengatakan, hasil tes tersebut akan menghasilkan sejumlah data terkait kekuatan Jembatan Semampir. Apakah jembatan itu masih layak untuk dilewati berbagai jenis kendaraan seperti yang terjadi belasan tahun terakhir?. Herlambang memastikan jika jembatan itu masih layak.
Makanya, dengan pelaksanaan tes kemarin nantinya akan dibuat rekomendasi apakah jembatan masih bisa dilewati semua kendaraan atau kendaraan tertentu saja. "Setelah kekuatan jembatan diketahui nanti akan dibuat rekomendasi. Kalau hasil tes belum keluar, tidak berani mengira-ngira," bebernya.
Ditanya terkait kondisi joint abutment yang sudah renggang sekitar 14 sentimeter, Herlambang menyebut, hal itu membahayakan jika tak ditambal. Makanya, khusus untuk joint abutment yang di jalan aspal langsung ditambal.
"Nanti tunggu saja hasilnya. Setelah data keluar akan kami kirim ke pemerintah daerah," imbuhnya. Untuk diketahui, bukan joint abutment saja yang renggang. Jarak abutment atau aspal jembatan dengan trotoar sudah tak sama. Untuk bagian timur jembatan, ketinggian trotoar sekitar 15 sentimeter. Tetapi untuk pilar kedua atau di bagian tengah jembatan setinggi 21 meter.
Dengan hasil pengukuran itu, setidaknya ada dua kemungkinan. Yaitu, tinggi trotoar yang seharusnya sama itu memang tidak rata. Kemungkinan lain abutment di bagian tengah sudah turun sekitar delapan sentimeter.
Sementara itu, penutupan arus melalui jembatan yang dilakukan selama 40 menit saat loading test kemarin membuat arus lalu lintas di Jl Mayor Bismo sempat tersendat. Antrean kendaraan terlihat sampai Jong biru atau utara perbatasan Kota Kediri. Arus baru lancar setelah Jembatan Semampir kernbali dibuka sekitar pukul 17.00.