Festival Jalan Dhoho untuk tahun ini kembali digelar oleh Pemerintah Kota Kediri. Seperti biasa, acara ini diselenggarakan di sepanjang Jl. Dhoho mulai dari ujung utara hingga ujung selatan. Yang menarik dalam festival ini, Pemerintah Kota Kediri juga mencanangkan program transaksi non tunai atau menggunakan uang elektrik.
Meski saat pembukaan yang dilakukan oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, SE pada Sabtu (13/12) sekitar pukul 16.00 WIB hujan turun dengan lebat namun tetap berjalan lancar. Bersama para pejabat jajarannya, Mas Abu, sapaan akrab Walikota Kediri memimpin jalannya pembukaan sambil memakai payung. “Hujan selalu membawa berkah, jadi seperti saat ini tidak usah takut dengan hujan,” ujar Walikota.
Seluruh Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Kediri turut serta memeriahkan jalannya festival tahunan itu. Mereka menyuguhkan aneka produk unggulan andalan mereka. Diantaranya, batik, kain tenun, kerajinan tangan, konveksi, dan lain-lain. Mas Abu, panggilan akrab Walikota Kediri juga menyempatkan untuk membeli beberapa produk hasil masyarakat Kediri tersebut.
Dalam sambutannya, Mas Abu mencanangkan kepada seluruh pengunjung untuk melakukan transaksi menggunakan uang elektronik. Uang tersebut ada yang berbentuk kartu bahkan ada yang berbentuk gelang. Uang elektronik tersebut nantinya akan dapat diisi ulang oleh pemilik dan tidak memerlukan lagi pin ataupun tanda tangan dalam bertransaksi.
Dalam fungsinya, uang elektronik disebut bisa memudahkan pemiliknya saat melakukan transaksi pembelian. Mereka menjadi tidak perlu membawa uang dalam jumlah yang banyak. Mereka hanya cukup membawa satu kartu untuk melakukan segala macam transaksi. Nantinya program Pemkot Kediri akan menjadikan kawasan Jl. Dhoho sebagai kawasan transaksi non tunai. Seluruh penjual dan pembeli akan melakukan transaksi mereka menggunakan uang elektronik.
Menurut Mas Abu, membawa uang dalam jumlah banyak memang memiliki banyak resiko. Apalagi mereka yang sedang mengunjungi kawasan perbelanjaan yang padat seperti Jl. Dhoho. Oleh karena itulah penggunaan uang elektronik ini merupakan salah satu wujud cara agar pengunjung dapat terhindar dari kehilangan uang tunai yang banyak. “Membawa uang tunai banyak-banyak itu membahayakan,” ujarnya.
Walikota berharap, dengan adanya even-even seperti ini Kota Kediri akan menciptakan banyak entrepreneur. Sehingga masyarakat dapat membuat peluang pekerjaan. “Jadi mereka bisa usaha Kediri,” imbuhnya.
Program UMKM yang dilakukan oleh pemerintah diharapkan dapat dijadikan ajang pembelajaran oleh masyarakat untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri. Walikota juga menambahkan, ia berharap di Kota Kediri, yang berdagang atau berbisnis adalah masyarakat Kota Kediri sendiri. “Sayang kalau masyarakat Kota Kediri tidak berdagang di Kota Kediri,” pungkasnya.