Pemerintah Kota Kediri menggelar upacara puncak peringatan bulan bakti gotong royong (BBGRM) dan hari kesatuan gerak (HKG) PKK ke 44 bertempat di Lapangan Balai Kota Kediri, Jum’at(3/6). Dalam upacara yang dipimpin oleh Wakil Walikota Kediri Lilik Muhabibbah dihadiri oleh Sekertaris Daerah Kota Kediri, Asisten, Linmas, PKK, seluruh Camat dan Lurah Kota Kediri.
Ning Lik sapaan akrab Wakil Walikota Kediri mewakili Walikota Kediri mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada masyarakat Kelurahan Dandangan karena berkat kerja keras dan kebersamaan masyarakat, Kelurahan Dandangan dapat meraih juara Lomba Pelaksanaan Gotong Royong terbaik tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2016. “Semoga prestasi ini mampu menjadi motivasi untuk kita semua dalam membentuk dan memelihara semangat gotong royong di Kota Kediri”, ungkap Ning Lik.
Dalam sambutan Walikota Kediri yang disampaikan oleh Ning Lik mengatakan bahwa gotong royong dipahami sebagai nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat menjadi system budaya bangsa dan sebagai satu sistem budaya gotong royong telah terbukti mampu menjaga keharmonisan kehidupan masyarakat dimana keharmonisan tersebut adalah modal inti untuk mencapai keberhasilan pembangunan disegala bidang.
Gotong royong pada saat ini sudah mulai memudar khusunya diwilayah perkotaan. Hal itu disebabkan karena kurangnya rasa kebersamaan, kekeluargaan serta meningkatnya sikap individual pada masyarakat perkotaan. “Untuk menyikapi memudarnya gotong royong dan mengingat pentingkanya gotong royong pemerintah Kota Kediri akan terus memupuk dan melertarikan nilai-nilai gotong royong melalui program-program yang mengedepankan kebersamaan dan partisipasi aktif masyarakat”, terang Ning Lik.
Walikota Kediri juga menyampaikan peran aktif masyarakat dalam pembangunan adalah kunci utama dalam memupukkan nilai-nilai gotong royong. Salah satu program pemerintah Kota Kediri yang melibatkan partisipasi masyarakat adalah Program Pemberdayaan Masyarakat (PRODAMAS). “PRODAMAS adalah program yang sepenuhnya melibatkan masyarakat sebagai subyeknya, hal ini bisa dilihat dalam proses pelaksanaan PRODAMAS dimana masyarakat terlibat secara penuh dalam perencanaan dan penentuan pembangunan dilingkungannya”, terang Ning Lik.