Mas Abu kembali hadir dan menyapa warganya melalui agenda rutin Kopi Tahu. Jum’at malam (17/2), giliran warga Setonopande yang mendapatkan fokus perhatian Mas Abu. Bertempat di Jl. Pandean gg. 3 RT02 RW02 Kelurahan Setonopande, Mas Abu bersama warga duduk bersama untuk berdiskusi dalam rangka mengurai masalah yang ada dan mencarikan solusi atas masalah tersebut. Warga yang diberikan kesempatan untuk bertanya kepada Mas Abu pun secara langsung mengangkat tangan secara bergantian untuk melontarkan pertanyaan.
“Mas Abu, di pandean gg.1 dan gg. KA itu kondisinya gelap, mohon diberika lampu PJU. Dan gorong-gorong yang ada di gg. KA sudah mulai ambrol karena selama 50 tahun belum pernah diganti mohon solusinya,” tanya Harno warga RT 09 RW 01 Kelurahan Setonopande.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Mas Abu menjelaskan untuk penerangan jalan di Pandean gg 1 n gg KA dapat dianggarkan. “Anggarkan saja melalui prodamas untuk penerangan jalannya. Jangan lupa nanti diamprahkan meteran sendiri, nanti Pemda yang bayar. Lampunya harus yang LED biar bagus dan awet,“ jelas Mas Abu.
Sedangkan untuk gorong-gorong, Mas Abu menyampaikan untuk hari senin diagendakan PU bersama pak lurah dan warga datang menemui PT KAI untuk meninjau kondisi gorong-gorongnya. Karena gorong-gorong tersebut milik PT KAI.
Lalu, pertanyaan kedua datang dari Tomas Sujiono, warga RT 03 RW 02. “Saat ini warga merasakan kekhawatiran terkait penerimaan siswa untuk pendaftaran masuk ke SMA. Seperti diketahui PPDB dilakukan secara online, namun di SMA 1 dan SMA 2 kemarin diadakan test untuk masuk. Ini sebabnya apa? Dan untuk masalah kartu Indonesia pintar belum merata, bagaimana cara mendapatkannya? termasuk KIS juga. Mohon dicarikan solusinya,” tanya tomas kepada Mas Abu.
Mas Abu yang menanggapi pertanyaan tersebut memberitahukan bahwa SMA 1 dan SMA 2 adalah sekolah rujukan dari pusat. “Karena rujukan langsung dari pusat, persaingan untuk masuk ke sekolah itu pasti lebih ketat karena bersaing dengan yang dari luar kota. Karenanya, dibuatkan jalur masuk sendiri agar nantinya siswa yang tidak diterima disana akan mendapat kesempatan untuk mendaftar di sekolah yang lain. Dan untuk tahun ini, SMA 1 dan SMA 2 akan masuk kembali ke PPDB secara online, “ ungkapnya.
Mas Abu juga menyampaikan bahwa kedepannya, Pemerintah Kota Kediri akan memberikan seragam dan biaya jahit kepada setiap siswa agar biaya yang seharusnya digunakan untuk itu bisa dipakai beli buku atau kebutuhan yang lain. “Jangan lupa di jahitnya di tukang jahit sekitar sini saja, agar roda perekonomiannya juga bergerak,” imbuh Mas Abu.
Sedangkan untuk Kartu Indonesia Pintar adalah kartu tambahan, bagi warga yang sudah menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan secara otomatis memiliki KIP. Kartu tersebut dicetak langsung dari pusat. “Jika belum menerima, maka warga dapat membawa kartu fotocopy KKS ke sekolah dan pihak sekolah akan mendaftarkannya untuk mendapatkannya. Kalau belum punya KKS, datang langsung ke Dinas Pendidikan. Akan diusulkan untuk menerima bantuan KIP. Dan untuk program KIS, dulu namanya Jamkesmas dan Jamkesda sekarang jadi KIS. Data penerima Jamkesmas itu dari pusat, sedangkan Jamkesda datanya diverifikasi oleh Dinas Sosial dan untuk yang belum mendapatkan KIS, warga dapat diusulkan dengan cara mendaftar ke Dinas Kesehatan.
Dalam acara yang sama, komandan kodim 0809 Kediri berkesempatan hadir dan memperkenalkan diri kepada masyarakat Setono Pande. Komandan yang baru menjabat 2 minggu menjadi komandan kodim tersebut bernama Joko Setyo Kurniawan yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Komandan Batalyon Armed Kostrad 12 ngawi.
Joko mengaku senang melihat kedekatan antara masyarakat dengan pimpinannya yaitu walikota. “Setahu saya, dari tugas saya yang sudah berkeliling dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia, baru kali ini saya melihat kedekatan masyarakat dengan walikotanya.. Dan saya menghimbau kepada pak Wali dan jajaran staffnya, dengan adanya program program yang berkaitan secara langsung dengan masyarakat ini dikawal dengan baik. Dengan acara dialog-dialog seperti ini, kita dapat membuka sumbatan yang mengganggu kelancaran pelaksanaan program-program Pemerintah Kota Kediri. Untuk itu saya dukung penuh program-program dari Pemda, semoga bisa berjalan dengan lancar,” ungkap Komandan baru Kodim 0809 Kediri tersebut.