Harlah Muslimat NU Ke-73 Dihadiri Gubernur Jatim, Mas Abu dan Ning Lik

berita | 21/07/2019

Ibu-Ibu Muslimat NU jaga dan dampingi anak-anak dalam memanfaatkan teknologi informasi secara tepat. Jangan sampai kemudahan akses informasi yang seharusnya berguna untuk menggali informasi dan mengembangkan potensi mereka, justru berdampak sebaliknya. Hal tersebut diungkapkan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat Pembukaan Pengajian Rutin Ahad Pahing, Halal Bi Halal 1440 H dan Peringatan Puncak Harlah Muslimat Nu Ke- 73 dengan tema Khidmah Muslimat NU Jaga Aswaja Teguhkan Bangsa, yang dihadiri juga Gubernur Jawa Timur sekaligus PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa di Aula Muktamar Lirboyo Kota Kediri, Minggu (21/7). 

Dalam sambutannya, Mas Abu mengungkapkan di jaman yang berubah-ubah atau bahasa ilmiahnya adalah jaman disruption dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Untuk itu pada jaman sekarang harus bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Karena hal itulah, para ibu-ibu Muslimat NU Kota Kediri harus terus menjaga dan mengawasi anak-anaknya dalam hal memanfaatkan teknologi dengan semestinya agar anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik. 

Lebih lanjut Walikota Kediri menuturkan bahwa untuk menjadi pribadi yang lebih baik juga harus dibekali ilmu agama yang kuat. Maka dari itu, anak-anak harus dimasukkan ke TPA/TPQ terdekat. Karena di jaman yang serba canggih ini, lawan anak-anak tidak hanya manusia, tapi juga ada gadget dan kalau anak-anak tidak memiliki pondasi agama yang kuat dapat terpengaruh hal-hal negatif seperti narkoba.
 
“Memasukkan anak ke dalam TPA/TPQ agar anak-anak memiliki wawasan agama yang kuat agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif seperti narkoba. Saya juga titip pesan agar anak-anak selalu didoakan karena anak-anak kita ini kelak yang akan bersaing dengan anak-anak yang ada di dunia, makanya panjenengan kalau sholat jangan lupa doakan anak-anaknya.” ujar Walikota Kediri.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa indeks pembangunan manusia di Kota Kediri tinggi. Indeks Pembangunan Manusia tersebut dapat dilihat dari pendidikan dan juga kesehatan. Pada saat ini kesehatan yang diganggu adalah otaknya. Diganggu otaknya yang paling berbahaya adalah narkoba. Jawa timur saat ini menjadi korban penyalahgunaan narkoba nomor satu di Indonesia, hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah seluruh masyarakat untuk memerangi narkoba. Maka dari itu, para ibu-ibu Muslimat harus selalu mendoakan anak cucu jangan pernah putus, agar menjadi anak yang memiliki pribadi yang baik. 

Dalam kesempatan yang sama Ketua Muslimat NU Kota Kediri Lilik Muhibbah berharap agar organisasi muslimat NU terus maju dan lebih baik lagi dalam mengabdi kepada umat, agama dan bangsa. Selain itu juga bisa menjadi rumah besar yang nyaman serta mampu mengarahkan anggota dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam organisasi dan juga sebagai istri dan ibu yang baik.

Pembukaan Pengajian Ahad Pahing ini, juga disuguhkan penampilan Rampak Rebana dari IGTKM Kota Kediri. Turut hadir dalam acara ini KH. Anwar Mansyur Pondok Pesantren Lirboyo, Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur Hj. Masruroh Wahid, dan Anggota Muslimat NU Kota Kediri. (ast/sk)