Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap peningkatan kesehatan perempuan Kota Kediri, sekaligus menekan jumlah penderita kankers serviks dengan deteksi dini, Dinas kesehatan Kota Kediri melalui UPTD Puskesmas Campurejo bekerjasama dengan pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Kediri mengadakan acara launching kampung IVA yang bertempat di Balai Pertemuan Kelurahan Tamanan, Kamis (22/8) pagi.
IVA atau Inspeksi Visual Asam Asetat merupakan salah satu metode deteksi dini untuk kanker serviks. Jenis kanker ini termasuk penyakit yang mematikan nomor dua pada wanita setelah kanker payudara.
Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar sesaat sebelum mengukuhkan satgas cantik mengungkapkan capaian IVA test di Kota Kediri masih rendah. "IVA test adalah salah satu metode untuk mengetahui kanker serviks sejak dini yang efisien, efektif, harganya murah dan hasilnya bisa diketahui sangat cepat. Tapi capaiannya justru masih rendah. Menteri kesehatan Nila F Moeloek juga menyampaikan data perubahan tren penyakit dari tahun 1990 sampai 2017. Ada lima penyakit yang menyerap BPJS paling tinggi yaitu sirosis hepatitis, gagal ginjal, hemofilia, jantung dan kanker. Dari penyakit kanker, untuk laki-laki yang paling tinggi adalah kanker paru-paru dan kanker usus. Sedangkan untuk perempuan adalah kanker payudara dan kanker serviks," ujar Bunda Fey.
Istri Walikota Kediri itu melanjutkan bahwa saat ini masih banyak perempuan yang takut untuk memeriksakan diri sejak dini. "Kanker serviks ini jika diketahui sejak dini, bisa segera diobati. Tetapi banyak faktor yang membuat perempuan enggan memeriksakan diri ke dokter. Untuk itu, saya menghimbau untuk semua kader-kader PKK agar warganya yang perempuan diajak untuk mau memeriksakan diri minimal satu tahun sekali. Kalau diketahui sejak dini, harapannya pengobatannya bisa segera dilakukan dan tidak ke stadium yang lebih lanjut," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Dr. Fauzan Adima mengatakan, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri masih kurang dan keterlibatan satgas juga perlu ditingkatkan. "IVA penting karena berdasarkan riset Kementerian Kesehatan atau dunia, kanker mulut rahim atau kanker serviks merupakan pembunuh nomor dua bagi wanita setelah kanker payudara. Oleh karena itu, dua organ ini harus dijaga dan diperiksakan dengan CERDIK yaitu Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rutin berolah raga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres. Pemeriksaan IVA sangat penting karena bisa mencegah dengan teknik sederhana yaitu dengan pemberian asam asetat," ujarnya.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri menunjukkan hingga Tahun 2018, penderita kanker yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas di Kota Kediri sebanyak 8 orang untuk penderita kanker serviks dan 31 orang untuk penderita kanker payudara.
Untuk diketahui program ini sudah dimulai sejak tahun 2018 dan yang menjadi pilot project adalah Kelurahan Campurejo. Nantinya hingga tahun 2021, program ini akan dilanjutkan di tiga kelurahan yang ada di Kota Kediri. Dan ke depannya, pemeriksaan IVA akan dilakukan secara mobile di spot-spot yang sudah dipersiapkan.
Dalam acara tersebut juga dikukuhkan satgas cantik yang diharapkan dapat ikut mensukseskan dengan menggerakkan dan menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama deteksi dini lewat IVA sehingga kasus kanker serviks bisa ditekan. Satgas cantik sendiri terdiri dari petugas kelurahan, petugas kecamatan, kader PKK, petugas puskesmas dan institusi pendidikan.
Acara dilanjut dengan seminar kesehatan terkait kanker serviks dengan narasumber Dr. Bram Mustiko Utomo, SpOG dari RSU Daha Husada Kota Kediri.
Selain dihadiri Ketua TP PKK Kota Kediri, hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Camat Mojoroto, Lurah Tamanan, Kepala UPTD Puskesmas, Direktur Akbid Medika Wiyata, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan para kader PKK Kota Kediri. (ncy)