Kemungkinan penyalahgunaan narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri menjadi perhatian khusus Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri. Kemarin, mereka melakukan tes urine terhadap 100 narapidana di sana.
Tes urine dilaksanakan mulai pukul 09.00. Sebanyak 200 narapidana narkoba dan narapidana umum dikumpulkan di aula. Kemudian, tim dari BNN menentukan narapidana yang diminta tes urine secara acak. "Pelaksanaan tes urine ini merupakan fasilitas upaya pencegahan peredaran narkoba di lapas," ujar Kepala BNN Kota Kediri AKBP Lilik Dewi Indarvvati.
Selama sekitar dua jam, tim dari BNN mengambil sampel urine sekitar 100 narapidana. Selanjutnya, diketahui ada tiga narapidana yang hasil tesnya positif. Atas hasil tersebut, Dewi mengatakan pihaknya menyerahkan tindak lanjutnya pada pihak lapas.
Dewi mengaku bersyukur pihak lapas sangat terbuka dengan BNN terkait pendeteksian narkoba diinstansi mereka. Dua bulan lalu, BNN telah melakukan tes pada seluruh karyawan lapas dan hasilnya negatif. "Kalapas menyambut baik kegiatan kami dan sangat terbuka. Komitmennya untuk pemberantasan narkoba patut diacungi jempol," lanjut Dewi.
Sementara itu, selain melakukan tes urine pada narapidana kemarin BNN juga menggelar sosialisasi narkoba pada para narapidana. Sambutan para napi yang ada di sana temyata cukup positif. Ketika Dewi menanyakan siapa yang ingin dites urine pertama kali, salah seorang narapidana kasus narkoba langsung mengacungkan jari. "Saya berani karena saya memang tidak memakai," ujar Fuji Astowo, narapidana yang divonis empat tahun karena mengonsumsi sabu-sabu.
Tak hanya itu, ada juga beberapa napi yang mendatangi Dewi langsung dan meminta untuk didampingi agar bisa terlepas dari jerat narkoba. "Kami mengapresiasi niat mereka," beber Dewi.
Kediri, Radar