Memperingati Hari Santri Nasional Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Jatim Bersholawat. Acara yang juga digelar untuk memperingati hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-74 ini berlangsung di Lapangan Aula Al-Muktamar Ponpes Lirboyo Kota Kediri, Selasa (22/10). Jatim Bersholawat dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tampak mendampingi Wakil Walikota Kediri Lilik Mubibbah.
Dalam kegiatan ini puluhan ribu santri bersholawat dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf. Jatim Bersholawat dimulai dengan lagu Santri Lirboyo dan Yalal Waton.
Dalam sambutannya, Khofifah Indar Parawansa mengucapkan terima kasih pada Ponpes Lirboyo yang berkenan menempatkan Jawa Timur bersholawat di Lapangan Aula Al-Muktamar. Kamudian, Khofifah menceritakan bagaimana penetapan Hari Santri Nasional. "Didalam Keppres penetapan Hari Santri sesungguhnya yang ditugasi oleh Pak Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan Keppres adalah Khofifah Indar Parawansa. Lalu di teruskan oleh Pak Pratikno," ujarnya.
Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa warga Bangsa Indonesia penting untuk mengetahui sejarah Hari Santri Nasional. "Pak Jokowi perso peran para kiai dan para santri dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia ini belum tertulis secara komplit. Maka dari itu seluruh warga bangsa menjadi penting untuk mengetahui peran seluruh kiai dikomando KH Hasyim Asyari mengeluarkan Fatwa dan Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober pukul 20.30. Artinya bahwa resolusi dan gravitasi KH Hasyim Asyari tidak hanya menggerakkan para santri tetapi seluruh warga se-Jawa terutama Surabaya dan Madura bergerak untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mudah-mudahan santri Lirboyo memiliki semangat yang sama untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelasnya.
Hadir pula dalam acara ini Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Ruly Chandrayadi, para Kepala OPD di lingkungan Provinsi Jawa Timur, Forkopimda Kota Kediri serta para Kiai dan Bu Nyai dari berbagai Ponpes di Jawa Timur. (dra/sk)