Sementara itu, nilai tertinggi ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) SD di Kota Kediri justru diraih oleh siswa dari sekolah piggiran. Yakni, Aditya Ahmad Yanuar dari SDN Lirboyo 4, Mojoroto dan Fitri Lailatul Azizahdari SDN Bawang 2, Pesantren. Keduanya sama-sama meraihnilai 29,60.
"Rincian nilainya juga sama. Bahasa Indonesia 9,60 sedangkan matematika dan IPA masing-masing mendapat sepuluh," Kata Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri Sulaiman kemarin.
Menurut Sulaiman, nilai UASBN SD yang diikuti oleh 5.104 siswa itu diterima dari disdik provinsi Senin (16/6) lalu Setelah dipilah, kemarin dibagikan kepada masing-masing kepala sekolah untuk proses kelulusan Ada pun pengumuman kelulusannya, sesuai jadwal, akan dilakukan Sabtu (21/6), besok.
Sulaiman mengatakan, jika dibanding tahun lalu, nilai UASBN tahun ini jauh lebih baik. Hanya, dia belum mengetahui rinciannya Begitu pula nilai terendahnya. "Yang jelas, rata-ratanya jauh lebih baik," katanya yang bersyukur atas hasil tersebut.
Lalu, bagaimana dengan penentuan kelulusan siswa? Sulaiman menjawab, berbeda dengan SMP dan SMA, kelulusan SD ditentukan oleh sekolah. Selain nilai UASBN, dasar pertimbangannya adalah nilai rapot. Yakni, mulai kelas empat hingga kelas enam (semester I). Selanjutnya, standar kelulusannya ditetapkan sendiri. "Standar kelulusan satu sekolah dengan sekolah lain bisa saja berbeda," terangnya.
Apakah itu berarti seluruh peserta UASBN dipastikan lulus? Sulaiman belum bisa memastikan. Sebab, meski tahun lalu semua lulus, sebelumnya masih ada yang tidak lulus. Misalnya, karena siswa tidak mengikuti seluruh mata pelajaran yang masuk UASBN. Atau, siswa tidak mengikuti pembelajaran kelas enam secara penuh. "Tapi, tetap saja, keputusan meluluskan atau tidak kami serahkan ke sekolah. Makanya, sekolah diberi waktu untuk mengolah nilai UASBN dari provinsi sebelum menentukan kelulusan," tandasnya.
Di Kabupaten Kediri, nilai UASBN tertinggi juga diraih SDN pinggiran. Masing-masing oleh Moch. Adrian Dewantara asal SDN Sonorejo I, Kecamatan Grogol, dan Risma Riskian Amalia dari SDN Ringinrejo I, Kecamatan Ringinrejo. Nilai keduanya sama, yaitu 29,60.
Adapun nilai peringkat kedua adalah 29,55 dan peringkat ketiga 29,50. "Peringkat dua ada delapan anak sedangkan peringkat tiga satu anak," terang Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kediri Wardoyo.
Untuk diketahui, UASBN SD/MI di Kabupaten Kediri di ikuti 24.074 siswa. Rinciannya, 19.798 siswa dari SD dan 4.276 siswa dari Ml Untuk MI, nilai UASBN tertinggi adalah 29,55 yang diraih sembilan anak Sedangkan,peringkat dua 29,25 dan peringkat tiga 29,15. "Peringkat tiga diraih tujuh anak sekaligus," tutur Wardoyo.
Meski belum mengetahui rata-rata nilai permata pelajaran,Wardoyo meyakini, nilai UASBN tahun ini meningkat daripada sebelumnya. Itu jika mengacu nilai di Provinsi Jatim yang juga naik. Di samping itu, lanjut Wardoyo, khusus untuk matematika, banyak siswa yang mendapatkan nilai sempurna alias 10. Di SDN Kayenlor, Kecamatan Plemahan misalnya Dari 47 siswa, 22 di antaranya meraih nilai 10. Bahkan, di SDN Dawuhanlor. Kecamatan Purwoasri lebih dari 50 persen siswa mendapat nilai 10 untuk matematika. "Ada 18 anak dapat 10 dari jumlah siswa 30," urainya
Meski demikian, Wardoyo menandaskan. UASBN bukan satu-satunya parameter untuk menentukan kelulusan Akan tetapi, dia juga belum bisa memastikan apa kali semua akan lulus seratus persen. "Bisa jadi, ada siswa yang nilainya dibawah standart yang ditentukan sekolah. Itu tergantung sekolah," katanya.