Siaga Menghadapi PHMS, DKPP Kota Kediri Edukasi Masyarakat melalui Sosialisasi

berita | 15/03/2023

Belum sepenuhnya bebas dari kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), saat ini Indonesia kembali dihadapkan dengan potensi penyebaran penyakit hewan lainnya yakni Avian Influenza (AI) dan Lumpy Skin Disease (LSD). Untuk itu hari ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri menggelar Sosialisasi Kesiapsiagaan Menghadapi Penyebaran Penyakit LSD dan Flu Burung di Kota Kediri, Rabu (15/3). Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 35 peserta dari kalangan peternak, pihak kecamatan dan kelurahan, OPD terkait, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa di Ruang Pertemuan KJF DKPP Kota Kediri.

“Kasus PMK di Indonesia belum selesai tapi kami dihadapkan lagi dengan penyakit baru yang dapat mempengaruhi kesejahteraan peternak apalagi beberapa bulan mendatang kita dihadapkan dengan momen Idul Adha,” kata Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri. Menurutnya sosialisasi tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya peternak terkait mitigasi Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).

Terkait penanganan PHMS, Ridwan menerangkan diperlukan upaya pengamanan penyakit hewan melalui beberapa kegiatan berikut: penerapan biosafety dan biosecurity; peningkatan imunitas hewan; pengawasan hewan, produk hewan, dan media pembawa penyakit hewan lainnya; kesiagaan darurat veteriner; serta penerapan kewaspadaan dini.

Pada pencegahan penyakit Flu Burung atau AI, Ridwan mengimbau kepada orang yang bersinggungan langsung dengan unggas agar selalu memakai pakaian pelindung pada saat bekerja. Setelah selesai bekerja, lepaskan semua pelindung dan cuci tangan menggunakan sabun/desinfektan dan air. Ia juga mengatakan bahwa pemerintah menjamin masyarakat aman mengkonsumsi telur, daging dan produk olahan unggas lainnya.

Meskipun kasus LSD di Kota Kediri terhitung nol, akan tetapi DKPP Kota Kediri telah menentukan strategi pengendalian dan penanggulangan, yakni melalui: pengendalian lalu lintas hewan, pembersihan dan desinfeksi fasilitas, zonasi untuk menentukan zona tertular, vaksinasi darurat, pengendalian vektor pada setiap fase wabah, surveilans dan investigasi untuk menentukan sumber, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), serta pemusnahan terbatas.

“Dalam pengendalian kasus penyakit-penyakit tersebut maka DKPP Kota Kediri akan membentuk relawan di masing-masing kelurahan untuk membantu pemerintah,” ucap Ridwan. Melalui sosialisasi ini dirinya berharap agar Kota Kediri dapat mempertahankan zona hijau dari penyakit AI, PMK, dan LSD.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri