Kebutuhan Tinggi Kemenhub Terjunkan Bus Sekolah di Kota Kediri

Kediri Dalam Berita | 01/11/2019

logo

KEDIRI – Kementerian Perhubungan Kota Kediri memberikan bantuan bus sekolah untuk mengangkut pelajar di Kota Kediri. Ketersediaan bus sekolah hingga kini belum sebanding dengan jumlah pelajar yang harus diangkut setiap hari.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri M. Ferry Djatmiko mengatakan kebutuhan bus sekolah di Kota Kediri sangat tinggi. Saat ini Dinas Perhubungan Kota Kediri baru mampu mengoperasikan tiga bus sekolah. “Dengan bantuan dari Kemenhub ini, total bus sekolah yang beroperasi bisa empat unit,” kata Ferry kepada Jatimplus.ID, Kamis 31 Oktober 2019.

Pemberian bantuan satu unit bus sekolah itu, menurut Ferry, disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat berkunjung di SMA Negeri 1 Kota Kediri sehari sebelumnya. Kehadiran Budi Setiyadi untuk mendampingi Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono yang mengunjungi almamaternya di Kediri.

Ferry Djatmiko menjelaskan kemampuan armada sekolah untuk mengangkut pelajar setiap harinya masih jauh dari kebutuhan. Selama ini tiga bus yang beroperasi hanya bisa mengangkut masing-masing 60 pelajar. Kapasitas tiap bus terdiri dari 37 bangku dengan 27 kursi penumpang, serta 10 penumpang berdiri.

Minimnya daya tampung bus ini memaksa para pelajar berjubel di dalamnya. Tak hanya berdiri, mereka juga berdesakan dengan siswa lain agar bisa terangkut menuju sekolah. Menurut Ferry, prosentase daya angkut bus tersebut mencapai 200 persen melebihi kapasitas bus.

Moh. Ferry Jatmiko, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri ketika berkunjung ke Jatimplus.ID bersama tim. FOTO: JATIMPLUS.ID/Adhi Kusumo

Dengan kondisi ini, potensi pelajar yang tidak terangkut di setiap rute yang dilalui sebanyak 125 anak. Sehingga jumlah pelajar yang tak bisa naik bus sekolah setiap harinya mencapai 375 pelajar. Cukup mengenaskan.

Bantuan satu unit bus yang diberikan Kemenhub ini diharapkan bisa menambah daya tampung siswa untuk mengantar dan menjemput ke sekolah. Apalagi faktanya tingkat ketergantungan pelajar terhadap angkutan ini cukup tinggi. “Mereka sudah menunggu di pos pemberhentian sejak pagi. Kalau tidak terangkut kasihan,” imbuh Ferry.

Keberadaan bus sekolah di Kota Kediri memang vital. Tak hanya mengantar siswa ke sekolah, bus-bus ini juga meringankan beban ekonomi orang tua siswa. Mereka tak lagi mengeluarkan biaya untuk transportasi pulang pergi sekolah, sekaligus solusi keselamatan di jalan. Sebab tingkat kecelakaan di jalan raya yang melibatkan pelajar masih cukup tinggi.

Untuk memaksimalkan daya angkut mereka, Dinas Perhubungan Kota Kediri juga telah mengoperasikan angkutan umum di jam sekolah. Setiap hari mereka diwajibkan beroperasi untuk menyisir para pelajar secara gratis. “Kami mensubsidi biaya bahan bakar mereka,” kata Ferry.

Sementara itu Budi Setiyadi menjelaskan jika ketersediaan angkutan publik, termasuk bus sekolah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Kementerian Perhubungan tak bisa memenuhi semua kebutuhan daerah karena terbatasnya anggaran yang ada.

Pada tahun 2020 mendatang, Kemenhub akan membagikan 280 unit bus sekolah di seluruh Indonesia. Program bus sekolah adalah mandat pemerintah pusat untuk meningkatkan aspek konektivitas dan aksesbilitas, serta memberikan kemudahan kepada masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.