SMKN 1 Kediri tak Berhenti berinovasi untuk menghasilkan lulusan mumpuni, Siap kerja, dan mampu bersaing di era globalisasi. Di antaranya menjalin kerjasama dengan asian development bank (ADB) untuk pengembangan program dan perbaikan sejumlah sarana prasarana.
Kepala SMKN 1 Kediri Gatot S mengatakan, kerjasama dengan ADB dimulai sejak 9 Juli 2008 dan berakhir pada 31 Maret tahun ini. “Ada banyak inovasi dan pengembangan yang kami lakukan. Mulai sarana dan prasarana hingga manajemen," kata Gatot.
Lebih lanjut Gatot mengatakan, SMKN 1 bertekad untuk menyiapkan tamatan yang beriman, bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, adaptif, dan inovatif. Tujuannya, agar siswa bisa rnenjadi tenaga terampil memasuki era globalisasi.
SMKN 1, lanjut Gatot, berorientasi pada pasar kerja. Artinya, pemrograman kompetensi keahlian, penjenjangan, dan penataannya mengacu pada dunia kerja. "Sehingga, saat lulus nanti siswa akan bisa langsung terjun ke dunia kerja. Sebab, selain teori mereka dibekali skill yang mumpuni," lanjut Gatot.
Selain pendidikan formal, kata Gatot, sekolah yang dipimpinnya juga menyelenggarakan pelatihan kejuruan, produksi, pembuatan alat bantu pengajaran, hingga job order. Adapun kompetensi keahlian yang ada di sana meliputi delapan bidang. Mulai teknik konstruksi kayu, teknik konstruksi batu dan beton, teknik gambar bangunan, teknik audio video.
Ada pula teknik instalasi tenaga listrik, teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, hingga kompetensi keahlian teknik komputer dan jaringan. "Sekolah kami mempunyai fasilitas yang lengkap. Mulai ruang teori, bengkel praktik dengan trainer, laboratorium bahasa Inggris, KKPI, IPA, Autocad, CNC, dan multimedia. Akses internet juga dibuka 24 Jam," bebernya.
Kerja keras yang dilakukan oleh seluruh komponen SMKN 1 membuahkan hasil. Berbagai prestasi berhasil ditelurkan oleh siwa-siswa SMKN 1. Termasuk, buah karya siswa yang mendapat apresiasi positif. Di antaranya, program kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan yang melakukan perakitan mobil Esemka.
Siswa SMKN 1 mampu membuat mini truck Bima untuk alat transportasi pertanian 1.000 CC. Yang terbaru, siswa SMKN 1 juga mampu merakit mobil tipe Rajawali. Sejenis Toyota Rush tetapi harganya bisa setara dengan Suzuki Ertiga.
Gatot mengaku bersyukur program tersebut mendapat perhatian dan support dari pemkot. Termasuk, dari Walikota Kediri dr Samsul Ashar. Rabu (23/1) lalu dr. Samsul datang ke SMKN 1 dan memberi support untuk terus mengembangkan berbagai kompetensi di SMKN 1. "Kami akan terus mendorong siswa untuk berprestasi dan berinovasi," tegasnya.
Kediri, Radar