Ada yang berbeda di Taman Sekartaji, Minggu (17/3). Jika biasanya taman kota itu hanya dipakai untuk bersantai, maka kali ini taman itu disulap menjadi arena bacaan. Puluhan anak dan orang dewasa terlihat asyik membaca di lokasi taman. Mereka berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil dan sibuk membaca di berbagai sudut taman. Anak-anak dan orang dewasa itu berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga anggota komunitas, seperti Kaskuser, Fans Juventus serta pencinta sejarah dan budaya. Buku-buku yang dibaca pun beragam, sesuai dengan minat masing-masing. Pemandangan ini tak ayal menarik perhatian warga lain yang kebetulan melintas dan singgah di Taman Sekartaji. Mereka lantas bergabung dan membaca buku - buku yang tersedia.
Salah satu anak, Ferari (10) mengaku senang bisa ikut membaca buku bersama teman - temannya. Menurutnya, membaca buku beramai - ramai di tempat terbuka lebih asik daripada membaca buku sendirian di rumah. Membaca buku bersama-sama seperti itu, kata Ferari, tidak membosankan dan membuatnya bersemangat untuk membaca lebih banyak buku. "Asyik kalau membaca buku ramai-ramai. Tidak terasa sudah banyak buku yang saya baca," katanya.
Penggagas kegiatan membaca Naim Ali mengatakan, selama ini kebiasaan dan budaya membaca warga sering terkendala perasaan malas dan malu. Pria yang mengelola Taman Baca Maharani itu mencontohkan, sebenarnya banyak orang yang gemar membaca, tapi karena lingkungan tidak mendukung, kegemarannya itu tidak bisa tersalurkan dengan baik.
Selain itu, masih ada pandangan aneh jika ada orang yang membaca buku di tempat umum. Padahal membaca bisa dilakukan dimana saja. "Ada rasa enggan membaca karena malas dan malu. Misalnya, aneh kalau ada orang membaca di tempat umum. Makanya, kegiatan ini dibuat agar tidak ada yang perlu malu untuk membaca dimana saja," kata Naim. Kegiatan serupa akan di lakukan di tempat-tempat lain, salah satunya GOR Jayabaya. Dengan kegatan ini, maka orang-orang tidak perlu lagi malu membaca di tempat umum seperti yang terjadi selama ini.
Kediri, Memo