SDN Sukorame 2 Kota Kediri patut berbangga. Seorang siswanya mencetak prestasi dalam ajang lomba bakti wiyata husada (Tiwisada) tingkat Provinsi Jawa Timur di Surabaya bulan lalu. Dalam lomba bergengsi itu, Wikrama, siswa kelas 5 SDN Sukorame berhasil menyabet juara II. Dengan prestasinya itu, Wikrama pantas menyandang gelar sebagai dokter cilik.
Penilaian lomba tiwisada meliputi kesehatan fisik. Diantaranya kesehatan gigi, kebersihan kuku, rambut, dan lainnya. Selain itu, peserta juga diharuskan mengikuti tes tulis dan wawancara. “Ada lomba tentang pembuatan oralit juga,” ujar Wikrama saat ditemui Memo, Rabu (20/8).
Latar belakang sang ayah, Puji Widodo yang merupakan karyawan di RSUD Gambiran Kediri membuat Wikrama tidak begitu sulit untuk mengenal dunia kesehatan. Anak pertama dari dua bersaudara yang juga gemar bermain sepak bola ini mengaku selalu mementingkan pola hidup sehat setiap hari. Dari mulai gizi makan dan kebiasaan olahraga. “Biasanya makan nasi, ayam, sayur, dan harus ada buahnya. Seperti semangka,” kata Wikrama pada Memo, Rabu (20/8) saat jam istirahat.
Lomba Tiwisada sendiri lebih dikenal sebagai lomba dokter cilik yang penekanannya adalah tentang kesehatan. “Kriteria anak yang mengikuti lomba harus sehat secara fisik, misalnya giginya tidak boleh bolong. Serta harus memiliki wawasan luas mengenai kesehatan,” jelas Dewi Friska, guru pembimbingekstrakurikuler tiwisada sejak tahun 2010.
Untuk mempersiapkan siswanya mengikuti kegiatan ini, pihak sekolah menjadikan pelatihan tiwisada sebagai salah satu kegiatan ekstrakuriler. Jadwal kegiatannya 1 berlangsung setiap Kamis sepulang sekolah hingga pukul 14.00 WIB. Siswa yang ikut dalam latihan tersebut adalah seluruh siswa kelas 3, 4, dan 5 yang kurang lebih beijumlah 20 anak.
Kendala yang dihadapi oleh anggota tiwisada ini adalah mengenai alat peraga kesehatan. “Sering kami meminjam peralatan kepada Puskesmas Mojoroto,” imbuh Dewi yang masih berstatus sebagai mahasiswi di IKIP PGRI Kediri.