JATIMTIMES, KEDIRI – Tidak dipungkiri bahwa kesenian adalah identitas suatu bangsa. Melestarikan kesenian daerah merupakan kewajiban setiap elemen masyarakat. Sebagai wujud nyata peran serta masyarakat kediri dalam melestarikan kebudayaan, khususnya kesenian jaranan.
Dalam rangka memperingati rangkaian Grebeg Suro 2018, paguyuban jaranan Wahyu Krida Budaya didukung penuh oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Disbudparpora menggelar tari kolosal 1.000 Kepang di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Senin (09/10/2018) malam.
Nur Muhyar selaku kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri dalam sambutannya berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kota Kediri, terutama pemerhati seni untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana cara memanfaatkan teknologi supaya dapat bersinergi dengan kesenian dan kebudayaan.
"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat terutama pemerhati seni untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana cara memanfaatkan teknologi supaya dapat bersinergi dengan kesenian dan kebudayaan" kata Nur Muhyar.
Dengan pemanfaatan tehnologi masa kini, Nur Muhyar berharap supaya kesenian dan kebudayaan lokal lebih semakin dikenal, diminati dan disukai olah masyarakat lokal, hingga kancah nasional.
"Terbersit harapan dengan pemanfaatan tehnologi, saya berharap supaya kesenian dan kebudayaan lokal dapat lebih dikenal dan semakin semarak di kancah lokal hingga kancah internasional," ucap Nur Muhyar.